Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Daging Berlebih, Picu 9 Penyakit Ini

Kompas.com - 09/07/2022, 20:51 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Idul Adha, identik dengan memotong hewan kurban seperti sapi, kambing, dan domba. Kemudian, dimasak dengan kuah santan, dibuat sate, atau tongseng hingga rendang.

Olahan tersebut bisa menyehatkan jika tidak mengonsumsi secara berlebihan, akan tetapi jika sebaliknya, maka akan berdampak tidak baik bagi tubuh.

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya, Dede Nasrullah menjelaskan seseorang yang berlebihan mengonsumsi daging kurban berisiko terkena penyakit.

Dede menjelaskan, daging adalah sumber makanan yang tinggi protein dan tinggi akan lemak. Kandungan lemak dan protein yang tinggi ini perlu kita waspadai saat memakan daging.

”Banyak masyarakat kita mengolah daging menjadi sate, rendang, kare dan lain sebagainya. Mengonsumsi daging bagi kesehatan memiliki banyak manfaatnya terutama dalam hal pembentukan otot, meningkatkan kekebalan tubuh serta mencegah anemia," jelas Dede dilansir dari laman UM Surabaya.

Baca juga: Psikolog UM Surabaya: Ini 4 Dampak Saat Bangun Tidur Langsung Buka HP

Lalu, apa saja penyakit yang muncul saat mengonsumsi daging qurban berlebihan?

1. Sembelit

Pertama akan menyebabkan sembelit/konstipasi, dikarenakan daging ini tidak memiliki serat yang dapat membantu untuk melancarkan pencernaan. Oleh karena jika seseorang banyak mengonsumsi daging maka seseorang bisa mengkombinasikan dengan mengonsumsi sayuran dan buah- buahan.

2. Mulai muncul masalah pencernaan

”Kedua akan muncul masalah pencernaan, terlalu banyak mengonsumsi daging yang mengandung protein hewani namun rendah serat, maka pencernaan dalam tubuh kita akan bermasalah dikarenakan bakteri dalam perut yang tidak cukup mendapatkan nutrisi serat tersebut,” tegasnya.

3. Dehidrasi

Ketiga akan menyebabkan dehidrasi/kekurangan cairan, pencernaan protein membutuhkan energi besar, dan membutuhkan air untuk membuang kelebihan nitrogen dari hasil pemecahan molekul protein di dalam usus.

4. Risiko penyakit jantung dan pembuluh darah

Keempat akan meningkatkan risiko penyakit yang berkaitan dengan kolesterol dan lemak seperti penyakit jantung sehingga menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.

5. Bau badan

Kelima menimbulkan berkeringat lebih dan dapat memicu bau badan yang tidak sedap, saat makan daging, tubuh harus mengeluarkan energi untuk mencerna dan memproses sehingga menyebabkan seseorang mudah berkeringat dan dapat memicu bau badan yang tidak sedap.

Baca juga: Pakar UM Surabaya: Waspada 8 Efek Buruk Sering Begadang

6. Mudah lelah

Keenam akan mengalami mudah lelah, hal ini diakibatkan semua energi dikeluarkan untuk mencerna makanan yang banyak mengandung daging, selain itu daging sapi mengandung triptofan yang tinggi sehingga jika mengonsumsi terlalu banyak badan akan terasa lelah dan akan memunculkan rasa kantuk setelah makan.

7. Risiko kanker

Ketujuh bersiko terjadinya penyakit kanker, dalam beberapa kasus pengelolaan daging dapat membentuk senyawa karsinogenik seperti amina heterosiklik (HCA) dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH).

”HCA terbentuk saat daging dimasak pada suhu tinggi, sedangkan PAH terbentuk saat pembakaran zat organik pada daging, sehingga meningkatkan resiko kanker,” tegasnya.

8. Batu ginjal

Kedelapan berisiko terjadinya penyakit batu ginjal, protein yang berlebih dikarenakan mengonsumsi daging dapat mempengaruhi ginjal karena senyawa purin dari daging dapat membentuk asam urat yang dapat meningkatkan risiko batu ginjal.

Baca juga: 3 Tips Atasi Kolesterol Tinggi Saat Idul Adha dari Ahli Gizi Unair

9. Naik berat badan

Terakhir dapat menyebabkan kenaikan berat badan, mengkonsumsi daging yang berlebih dapat meningkatkan berat badan, terutama daging yang masih mengandung banyak lemak di setiap potongannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com