KOMPAS.com - Saat ini berbagai kebutuhan hidup masyarakat Indonesia mengalami kenaikan harga.
Tak terkecuali harga bahan bakar minyak (BBM). Kenaikan ini juga tak terlepas dari kenaikan harga minyak mentah dunia yang hampir mencapai angka 112 dollar AS per barel.
Kenaikan harga minyak dunia ini tentu sangat berpengaruh terhadap kenaikan harga minyak dalam negeri karena Indonesia masih tergantung dengan minyak dari pihak luar.
Ekonom Universitas Airlangga (Unair) Dr Rossanto Dwi Handoyo mengungkapkan, dampak kenaikan harga minyak dalam negeri.
Baca juga: Beasiswa S1 di United Arab Emirates University, Bisa Kuliah Gratis
Menurutnya, kenaikan harga minyak akan menggerus kemampuan Indonesia untuk menstabilkan harga minyak dalam negeri. Selain itu, kenaikan minyak akan meningkatkan inflasi secara umum.
Rossanto menyampaikan, Indonesia memang mengekspor minyak, akan tetapi impor minyak lebih besar dari pada ekspornya.
Hal ini menyebabkan Indonesia masuk dalam kategori negara net importir oil atau negara pengimpor bersih.
"Negara pengimpor bersih adalah negara dengan impor lebih banyak daripada ekspornya," kata Rossanto seperti dikutip dari laman Unair, Minggu (10/7/2022).
Rossanto mengungkapkan, bagi negara net importir oil, kenaikan harga minyak dunia akan menggerus kemampuan negara dalam menstabilkan harga minyak dalam negeri.
Tidak semua negara mentransfer sepenuhnya harga minyak di luar negeri ke dalam negeri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.