KOMPAS.com - Banyak faktor yang menyebabkan anak bisa putus sekolah. Mulai dari masalah lingkungan, kenakalannya yang tidak bisa ditolerir serta nilai kurang memuaskan hingga masalah ekonomi orangtua.
Putus sekolah menjadi sesuatu yang harus dihindari. Dalam hal ini tidak hanya peran pemerintah maupun orangtua saja untuk mencegah anak putus sekolah.
Namun menjadi peran masyarakat juga untuk mencegah hal itu terjadi.
Pasalnya banyak dampak yang bisa terjadi saat seorang anak putus sekolah.
Melansir dari laman sekolah BPK Penabur, Sabtu (16/7/2022), setidaknya ada 5 dampak negatif anak putus sekolah menurut psikolog.
Baca juga: Jalur Kemitraan Undip Masih Dibuka, Calon Mahasiswa Segera Daftar
Ada dampak negatif pada anak yang putus sekolah menurut Psikolog Alexandra Gabriella A., M.Psi, C.Ht. Apa saja dampaknya? Berikut penjelasannya:
1.Memicu rasa minder
Dampak pertama yang bisa dirasakan anak saat putus sekolah adalah menyebabkan dirinya merasa minder.
Rasa kecewa akibat putus sekolah ini bisa memancing perasaan yang menganggap kalau dirinya kalah dibandingkan teman-teman sebayanya.
Hal ini bisa makin parah jika si anak melihat teman-temannya banyak prestasi di sekolah.
2.Kematangan emosi anak akan semakin terhambat
Dampak lain putus sekolah menurut psikolog Alexandra Gabriella adalah kesempatan anak untuk bergaul pun menjadi lebih terbatas.
Bahkan, si anak bisa saja menjadi lebih banyak bergaul dengan orang yang lebih dewasa dan sudah bekerja atau mungkin sudah mandiri secara finansial.
Baca juga: Cara Mengatasi Radang Amandel dari Dosen UGM
3.Semakin kurang terbuka untuk bisa mengembangkan diri
Anak-anak putus sekolah serta tanpa bimbingan orangtua dapat memicunya menjadi semakin kurang terbuka, termasuk dalam mengembangkan dirinya sendiri.