Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kreativitas Guru di Banjarmasin, Ajarkan Matematika lewat Permainan

Kompas.com - 26/07/2022, 12:48 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Tugas guru tidak hanya sekadar mengajar di kelas dan menyelesaikan materi. Lebih dari itu, guru juga memiliki tugas besar dalam menuntun siswa secara penuh, baik dari sisi akademik maupun non-akademik.

Inilah yang ingin terus dilakukan Norliani, guru pengampu mata pelajaran Matematika di SMP Negeri 1 Banjarmasin.

Padahal, dulu Norliani sempat berpikir bahwa tugasnya mendidik selesai dengan mengajar di kelas. Namun kini, pola pikir itu sudah berubah, berganti dengan keinginan untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak Indonesia.

Baca juga: Lulusan S1 Mau Jadi Guru? Kemendikbud Buka 40.000 Kuota Calon Guru di PPG

Perubahan pola pikir terjadi setelah Norliani mengikuti pendidikan Guru Penggerak. Sejak itu, Norliani tertantang untuk dapat melaksanakan aksi nyata secara berkelanjutan.

Ia ingin dapat menuntun siswa menjadi pembelajar sepanjang hayat. Di sisi lain, ia juga ingin menggerakkan rekan-rekan sesama guru untuk berubah, melakukan transformasi pembelajaran dengan mengutamakan siswa.

Setahun Menjadi Guru Penggerak, Guru di Banjarmasin Makin Percaya Diri MengajarDok. Kemendikbud Ristek Setahun Menjadi Guru Penggerak, Guru di Banjarmasin Makin Percaya Diri Mengajar

Membiasakan kebiasaan baik di kelas

Transformasi pembelajaran dengan mengutamakan siswa, menurut Norliani, dapat dimulai dari hal-hal kecil, tetapi secara terus-menerus dilakukan agar dapat menjadi kebiasaan yang baik.

Salah satunya adalah membuat kesepakatan dengan siswa di kelas.

Siswa diajak menyepakati konsekuensi jika terjadi pelanggaran terhadap kesepakatan tersebut, sehingga siswa menjadi disiplin tanpa dipaksa.

“Kalau dulu tidak ada kesepakatan kelas. Gurunya yang mengatur, harus begini, harus begini, tidak ada kemauan siswa yang diakomodir. Kalau sekarang, siswanya mau apa? Disepakati bersama,” tutur Norliani dilansir dari Kemendikbud Ristek.

Baca juga: Kisah Guru Betty, Raih Penghargaan Internasional karena Empati Tinggi

Bangun kesenangan belajar

Untuk menumbuhkan keinginan belajar sepanjang hayat, Norliani paham betul bahwa yang harus dilakukannya ialah membuat siswa senang belajar. Bukan malah membuat siswa takut akan pelajaran.

Itulah mengapa, Norliani lebih banyak membuat permainan untuk menerapkan konsep-konsep Matematika.

Misalnya saja dengan memanfaatkan dadu dan kartu. Cara tersebut menurut Norliani efektif untuk menarik perhatian siswa karena mereka “tidak merasa” sedang belajar Matematika.
Alih-alih menjadi takut Matematika, siswa justru bertambah minat terhadap mata pelajaran Matematika.

Jalan bagi Norliani untuk terus mengembangkan diri pun menurutnya sangat terbuka. Ia seringkali mengikuti webinar dan pelatihan daring secara mandiri.

Baca juga: Cerita Guru Kiswanto Mengajar Jarak Jauh Murid SD Tanpa Internet

Selain itu, ia juga memanfaatkan wadah berbagi ide dan praktik baik serta pengembangan diri bagi guru, seperti laman Guru Berbagi (gurubelajardanberbagi.kemdikbud.go.id) dan platform Merdeka Mengajar (guru.kemdikbud.go.id).

Norliani ingin agar rekan-rekan guru lainnya dapat memiliki kesempatan dan berani membuka diri dengan mengikuti program serupa seperti dirinya.

“Saya harap akan tergerak menjadi Guru Penggerak agar pendidikan kita makin maju, karena mindset kita akan berubah, yang tadinya belum bisa bergerak akan menjadi bergerak, tergerak, dan menggerakkan,” pungkas Norliani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com