Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Ciri-ciri Lowongan Palsu, Fresh Graduate Wajib Tahu

Kompas.com - 27/07/2022, 06:00 WIB
Sandra Desi Caesaria

Penulis

KOMPAS.com - Setiap mahasiswa yang baru lulus kuliah pasti ingin langsung bekerja. Apalagi, bekerja di perusahaan idaman yang sudah ternama.

Namun sebagai fresh graduate yang belum memiliki banyak pengalaman dalam melamar pekerjaan, kamu harus berhati-hati ketika ada lowongan pekerjaan yang mencurigakan.

Terutama, saat ini adalah era dimana kamu bisa dengan mudah mencari dan melamar pekerjaan melalui platform online, baik situs website ataupun email.

Meski mudah, nyatanya kamu harus tetap berhati-hati dengan pihak-pihak yang berniat menipu dengan berkedok sebagai perusahaan besar.

Jika kamu mencari di mesin pencarian, pengalaman tertipu lowongan kerja palsu marak terjadi. Bahkan, ada pelamar yang ditipu dengan cara diperas atau disuruh mengirim sejumlah uang.

Baca juga: Agar Dilirik Perusahaan, Hindari 5 Kesalahan Ini di CV

Oleh sebab itu, dilansir dari laman career center Institut Teknologi Telkom Purwokerto, kenali ciri-ciri lowongan kerja palsu yang harus dihindari.

Ciri-ciri lowongan kerja palsu

1. Ada biaya di awal

Perusahaan yang meminta biaya di awal bagi para calon pekerjanya adalah modus yang paling mudah ditebak.

Jika ada perusahaan yang meminta biaya di awal sebagai syarat untuk mengikuti tes atau wawancara, sebaiknya hindari. Bila perlu laporkan kepada pihak berwajib agar modus penipuan lowongan kerja dapat dituntaskan.

Meskipun pihak perusahaan yang meminta biaya di awal sudah pasti adalah perusahaan ‘bodong‘, belum tentu kamu bisa langsung menolaknya.

Beberapa perusahaan bodong akan memberikan iming-iming lain yang halus dan masih ada yang terjebak.

Oleh sebab itu, ada baiknya kenali ciri-ciri lowongan kerja tipuan lainnya dan usahakanlah berdoa sebelum atau saat berbicara dengan para penawar kerja atau perusahaan abal-abal yang belum pernah dikenal sebelumnya.

2. Alamat E-mail gratisan

Setiap perusahaan yang sudah berdiri secara resmi, mereka akan menggunakan email resmi dengan domain website mereka sendiri, seperti contohnya nama@ittelkom-pwt.ac.id, biasanya terdiri dari nama@alamatwebsite.com, atau go.id, ac.id, atau domain yang bisa dipercaya.

Sangat diragukan apabila Anda mendapatkan e-mail berupa lowongan kerja yang berasal dari e-mail gratisan, seperti gmail, yahoo, ymail, hotmail.

Baca juga: 3 Hal Ini Membuat Fresh Graduate Lebih Dilirik Perusahaan

Ini bukan berarti e-mail gratisan adalah e-mail abal-abal. Hanya saja, siapapun bisa mendaftar email tersebut.

Artinya, bisa saja orang yang mengirim e-mail kepadamu dengan e-mail gratisan tersebut bisa jadi adalah lowongan kerja palsu.

3. Alamat situs website abal-abal

Kalau kamu menemukan lowongan kerja tanpa mencantumkan alamat website resmi harus segera hindari dan tolak.

Sudah seperti menjadi kewajiban perusahaan besar untuk memiliki situs website resmi.

Perusahaan yang mengaku membuka lowongan kerja akan tetapi menggunakan alamat situs website yang non resmi, seperti blogspot dan wordpress, ini sudah pasti jelas adalah lowongan kerja palsu.

Namun bukan berarti mereka tidak bisa menggunakan alamat situs website berbayar, seperti domain .com, .co.id, .web.id, .id, dan lainnya.

Perlu sedikit riset dan bertanya kepada pihak yang lebih tahu tentang perusahaan yang membuka lowongan kerja tersebut untuk mencari tahu apakah alamat website adalah resmi dari perusahaan resmi.

4. Tidak melamar, tiba-tiba dipanggil interview

Catat dan ingat perusahaan mana saja yang kamu lamar. Jika tiba-tiba ada panggilan interview yang mewajibkan kamu datang ke alamat kantor yang diminta padahal kamu tidak melamar di perusahaan itu, segera hindari.

Meskipun kamu sadar dengan hal itu, orang dengan tipe yang terlalu buru-buru dan gampang bahagia biasanya akan menuruti permintaan tersebut.

Baca juga: 6 Jurusan Kuliah Buat Si Introvert, Prospek Kerjanya Tinggi

Kecuali, kamu memang memiliki network di LinkedIn yang sudah jelas statusnya sebagai orang berprofesi sebagai headhunter.

Karena, headhunter ini memang tugasnya adalah mencari kandidat yang berpotensi bisa mengembangkan perusahaannya.

5. Info lowongan disebar melalui broadcast dan SMS

Jangan pernah terburu-buru percaya dengan info lowongan kerja yang disebar melalui broadcast dan SMS. Karena, yang seperti ini berpotensi besar adalah lowongan kerja penipuan.

Perusahaan resmi pasti memiliki website dan platform sendiri yang memang fungsinya digunakan untuk memberikan informasi lowongan kerja yang resmi.

Baca juga: Yuk Intip 5 Alasan Banyak Fresh Graduate Pilih Bekerja di Startup

6. Alamat kantor jauh dari tempat tinggalmu

Hati-hati dengan perusahaan yang mengaku memiliki cabang di daerah lain selain yang ada di website resminya.

Tanda-tanda atau ciri-ciri lowongan pekerjaan palsu adalah mereka memberikan informasi kepadamu terkait alamat kantor yang jauh dari lokasi tempat Anda tinggal.

Mengapa? Sebab semakin kamu jauh dari kandang sendiri, semakin kamu mudah ditipu.

7. Iming-iming gaji besar

Hati-hati terhadap penipuan lowongan pekerjaan berkedok gaji besar dengan level pekerjaan yang biasa-biasa saja.

Apakah kamu langsung percaya gaji Rp 15 juta rupiah untuk seorang sales dengan level pekerjaan fresh gradute? Tentu saja tidak.

Itulah 7 ciri-ciri lowongan pekerjaan palsu yang wajib dihindari dan tolak mentah-mentah. Jangan sampai, kebahagiaan sesaat karena mendengar info lowongan pekerjaan yang menggiurkan justru akan berdampak buruk bagimu dan keluarga.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com