Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa, Ini Bahaya Sinar Biru bagi Mata dan Cara Mengantisipasinya

Kompas.com - 29/07/2022, 08:59 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Seiring perkembangan teknologi, ponsel pintar kini bisa digunakan untuk berbagai hal. Tak hanya untuk menelpon saja, tetapi juga bermain game serta untuk menunjang pembelajaran.

Perkembangan digital tersebut nyatanya bukan hanya memberikan dampak positif, namun ternyata juga memberikan dampak negatif terutama dalam bidang kesehatan.

Selain menjadikan seseorang pemalas karena semua telah tersedia dalam genggaman, gawai (gadget) dapat membahayakan indra penglihatan.

Baca juga: Cabang-cabang Biologi, Siswa SMA Sudah Paham?

Penggunaan komputer, laptop, ponsel pintar, atau alat elektronik lain yang memancarkan radiasi sinar biru akan berdampak pada eye strain.

Melansir laman resmi Balai Telkomdik Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Eye Strain adalah ketegangan pada retina mata yang dapat berdampak pada kerusakan mata.

Spektrum radiasi sinar biru merupakan spektrum yang dapat diterima oleh mata dan juga dapat menyebabkan ketegangan yang berdampak pada kerusakan mata.

Kerusakan tersebut dihasilkan dari radikal bebas yang dipicu oleh radiasi sinar biru.

Adapun radikal bebas yang dimaksud adalah senyawa-senyawa yang mampu menembus jaringan terdalam mata dan merusak jaringan tersebut seperti debu, bakteri.

Bahaya sinar biru bagi mata

Bagi siswa yang sering bermain dengan ponsel pintar, berikut ini beberapa dampak yang diakibatkan oleh sinar biru dari gawai, antara lain:

1. Menyebabkan kerusakan retina

Sinar biru menyebabkan degenerasi makula. Hal ini menyebabkan hilangnya penglihatan sentral.

Baca juga: Konsep Dasar Sosiologi Menurut Para Ahli, Siswa Sudah Paham?

2. Bisa merusak siklus tidur alami

Sinar biru mengganggu produksi melatonin atau hormon yang membantu mengatur siklus tidur.

Otak seseorang mulai memproduksi melatonin ketika ia siap tidur dan sinar biru dari smartphone mengganggu proses produksi tersebut.

3. Mampu menyebabkan kelelahan pada mata

Seiring dengan perkembangan zaman, kebanyakan orang menghabiskan waktu di depan layar digital, mulai dari layar komputer di tempat kerja, telepon genggam pribadi, hingga layar televisi.

Kegiatan-kegiatan ini menyebabkan suatu kondisi kelelahan mata yang dikenal sebagai digital eyestrain, suatu kondisi medis yang bisa mempengaruhi produktivitas seseorang.

Gejala dari digital eyestrain antara lain pandangan yang kabur, susah fokus, mata iritasi dan kering, sakit kepala, leher, hingga punggung.

Baca juga: Siswa, Ini Contoh Sikap Pelajar Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

Selain jarak antara mata dengan layar dan durasi penggunaan, sinar biru yang diemisikan oleh layar juga berperan sebagai faktor kunci dari kelelahan mata ini.

Cara menjaga mata dari radiasi hp

1. Membatasi lamanya penggunaan gawai.

2. Pastikan melihat layar gawai dari jarak yang sesuai. Jarak dari mata ke layar gawai terutama komputer hendaknya sepanjang ujung jari saat lengan terulur, sedangkan untuk ponsel cerdas sekitar 30-40 cm.

3. Usahakan juga agar posisi gawai lebih rendah dari posisi mata, yaitu membentuk sudut sekitar 15 derajat.

4. Penting juga untuk beristirahat dari penglihatan mata terhadap layar dengan memusatkan perhatian pada sesuatu yang berjarak 6 meter selama 20 detik.

5. Lakukan ini setidaknya setiap 20 menit sekali untuk memberi kesempatan pada mata untuk beristirahat dan mengubah fokus.

6. Jarak yang baik antara mata dengan gadget adalah sekitar 30-40 cm.

7. Beberapa orang juga memakai kacamata dengan lensa khusus yang membantu merefleksikan atau menyaring cahaya biru.

Baca juga: Siswa, Ini Contoh Pengamalan Pancasila Sila Ke-5 di Tempat Bermain

Hal ini dalam rangka agar dapat lebih lama dalam menggunakan komputer dan juga melakukan aktivitas lainnya yang mencakup penggunaan perangkat pemancar radiasi sinar biru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com