Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulus dari University of Washington IPK 3,92, Chatarina Jadi Doktor Baru UAJY

Kompas.com - 07/08/2022, 16:44 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Dosen Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) Catharina Dwi Astuti Depari meraih gelar Doctor of Philosophy (Ph.D.).

Dosen program studi Arsitektur Fakultas Teknik UAJY ini meraih gelar doctor setelah menempuh pendidikan doktoralnya di Interdisciplinary Ph.D.

Catharina memilih program in Urban Design and Planning di University of Washington (UW), Seattle, Amerika Serikat selama 3 tahun 8 bulan dengan IPK 3,92.

Catharina memilih Interdisciplinary Ph.D. Program in Urban Design and Planning karena satu
alasan yaitu bersentuhan langsung dengan interest research yang dia lakukan.

"Research saya bersentuhan langsung dengan aspek mitigasi bencana kemudian environmental psychology dan environmental justice," kata Catharina dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/8/2022).

Baca juga: Kemendikbud Ristek: Penetapan Mahasiswa Penerima KIP Kuliah Harus Selektif

Teliti makna lingkungan dan risiko bencana di kawasan Merapi

Catharina mengaku, dia memiliki ketertarikan khusus untuk menekuni program tersebut karena dapat memahami makna lingkungan dan risiko bencana di sekitar kawasan Merapi yang berkaitan langsung dengan research yang sedang dijalankan.

Selain itu, program in Urban Design and Planning merupakan ilmu yang holistik dan mencakup
berbagai bidang ilmu.

University of Washington (UW) menjadi pilihan utama Catharina karena reputasinya yang sangat baik dan merupakan public school atau orang bisa bebas keluar dan masuk.

University of Washington sudah banyak menghasilkan ilmuwan kelas dunia yang meraih Noble Prize.

Baca juga: Diskresi SKB 4 Menteri, Ini Aturan PTM Terbaru Jika Ada Positif Covid-19

Selain itu, research dan karya dalam bidang Urban Design and Planning banyak dilahirkan oleh dosen-dosen UW.

"Jauh sebelum melamar beasiswa, saya sudah memiliki cita-cita harus studi S3. Lalu saya browsing dan mencari artikel-artikel dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan ketertarikan saya mengenai budaya dan mitigasi bencana," papar Catharina.

Studi doktoral dengan beasiswa Fulbright Foundation

Selanjutnya dia juga melihat mengenai fakultas yang ada dan saya menemukan dosen-dosen yang luar biasa seperti Profesor Daniel Abramson, Profesor Robert Mugerauer (RIP), Profesor Mike Lindell, Profesor Lynne Manzo dan Profesor Celia Lowe dan terkait dengan bidangnya.

Pendidikan doktoral yang ditempuh oleh Catharina mendapatkan beasiswa dari Fulbright Foundation melalui Dikti-Funded Fulbright Scholarship for Lecturers tahun 2018.

Catharina menambahkan, ketika melamar beasiswa Dikti-Funded Fulbright Scholarship for Lecturers, dia sudah menjadi dosen di UAJY selama kurang lebih 10 tahun.

Baca juga: 6 Beasiswa S1-S3 Khusus bagi Kalangan Perempuan, Tertarik Daftar?

Catharina memilih beasiswa tersebut bukan hanya karena mendapatkan akses untuk bisa memperoleh pendidikan di universitas terkemuka tetapi juga menjadi duta budaya.

"Saat itu saya sudah menjadi dosen di UAJY, sehingga saya mendaftar Dikti-Funded Fulbright Scholarship for Lecturers tahun 2018. Proses wawancara dimulai setahun sebelumnya dan bersaing dengan ribuan peserta lainnya," jelasnya.

Raih Outstanding Ph.D. Student Award

Proses dilanjutkan untuk mendaftarkan beasiswa itu yakni dengan tes TOEFL iBT dan tes GRE serta menyusun halaman personal statement yang akan di-review oleh penerima beasiswa sebelumnya.

Berkat motivasi dari berbagai pihak khususnya UAJY dan UW, Catharina menjadi salah satu finalis peraih "Outstanding Ph.D. Student Award" pada tahun 2021 di program studinya.

Catharina ingin membagikan pengalaman dan pengetahuan akademik maupun nonakademik yang didapatkan dari Amerika Serikat kepada masyarakat luas dengan tujuan agar masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan dalam menuntut ilmu yang tinggi.

Baca juga: 9 Kampus dengan Bidang Kedokteran Terbaik di Indonesia

Catharina juga sedang menyusun beberapa jurnal artikel bersama profesor yang ada di UW. Dia berharap jurnal-jurnal artikel dan konferensi akan membantu memperkenalkan budaya bangsa.

Terutama masyarakat Merapi yang sangat kuat dan tangguh terhadap resiko bencana lingkungan serta politik manajemen sumber daya alam.

"Saya juga berharap, saya bisa menjadi saluran bagi kerjasama riset dan pengabdian pada
masyarakat dan pengajaran untuk UAJY dan UW," tutup Catharina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com