Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/08/2022, 16:13 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Bencana sangat sulit diprediksi karena bisa datang kapan saja. Jika terjadi bencana, dampak yang ditimbulkan sangat beragam.

Bisa memberikan dampak kerugian material berupa harta, benda, bahkan jiwa. Lantas, apa yang harus kita lakukan? Apakah kita hanya berdiam diri saja? Atau apa yang harus kita perbuat?

Tentu, Indonesia merupakan negara kepulauan dengan potensi bencana alam sangat tinggi khususnya untuk bencana alam gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami, karena terletak pada pertemuan tiga lempeng/kerak bumi aktif.

Baca juga: Dibuka 1.850 Kuota KIP Kuliah bagi Mahasiswa UGM 2022, Ini Cara Daftarnya

Seperti halnya di Padukuhan Nologaten Desa Catur Tunggal Kecamatan Depok Kabupaten Sleman DIY yang cenderung dekat dengan Gunung Merapi dan "patahan" yang berpotensi adanya gempa.

Terkait hal itu, Kelompok 17 KKN Mandiri Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) tahun 2022 mengadakan sosialisasi Dusun Tanggap Bencana di dusun tersebut, Minggu (31/7/2022).

Menurut salah satu tim kelompok 17, M. Agus Ekananto (mahasiswa Manajemen Angkatan 2019), dengan adanya sosialisasi Dusun Tanggap Bencana ini diharapkan penanggulangan bencana mencakup semua fase bencana.

Yakni diawali dengan fase mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat hingga pemulihan pasca bencana.

Perubahan paradigma dari tanggap darurat menjadi siaga bencana, bahwa bencana tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang harus diterima sebagai hal yang seharusnya begitu saja.

Tetapi, harapannya seluruh warga Padukuhan Nologaten bisa bersama-sama mengantisipasi kejadian bencana, korban dan diminimalisir dampaknya.

Baca juga: Konsep Dome Futuristik IKN Ini Gagasan Mahasiswa UB

"Kami berharap, seluruh warga pedukuhan Nologaten dapat melakukan mitigasi dan kesiap siagaan terhadap bencana gempa bumi dan letusan gunung berapi," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (14/8/2022).

Adapun sosialisasi dihadiri pengurus padukuhan, unsur kelembagaan pendukung Padukuhan Nologaten, ketua dan pengurus PKK, perwakilan kader, Jogo Wargo Nologaten, dan pengurus RT/RW di wlayah Nologaten.

Cara mengantisipasi bencana gempa bumi

Dalam paparan materinya, Agus menjelaskan terkait upaya antisipasi jika terjadi bencana gempa bumi, yakni:

1. Jangan panik, lindungi kepala dan segera cari tempat berlindung.

2. Membungkuk di bawah meja, lindungi kepala, peganglah kaki meja.

3. Jika tidak ada meja, gunakan kursi yang dijatuhkan untuk melindungi kepala.

4. Menjauh dari kaca, benda-benda mudah jatuh, dinding luar, tangga, lift, eskalator.

5. Tetap tinggal di dalam gedung.

Baca juga: Mahasiswa UPN Jogja Inovasi Penghemat Air untuk Rumah Tangga

6. Harus tetap di tempat, melangkah pada saat gempa berisiko membuat Anda terjatuh atau tertimpa benda (sangat berbahaya).

7. Jangan gunakan lift atau eskalator.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com