Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Wujudkan Sekolah Sehat, Menteri Nadiem Ajak Seluruh Pihak Revitalisasi UKS

Kompas.com - 23/08/2022, 17:24 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengajak seluruh pihak untuk merevitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) melalui kampanye Sekolah Sehat.

Adapun seluruh pihak yang dimaksud Nadiem, yaitu pemerintah, sekolah, dan seluruh pemangku kepentingan. 

“Mari bergotong royong untuk merevitalisasi UKS melalui kampanye Sekolah Sehat dalam mewujudkan anak Indonesia yang sehat, kuat, dan cerdas berkarakter,” ujar Nadiem dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (23/8/2022).

Hal tersebut dikatakan Nadiem saat menghadiri acara peluncuran program Revitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Melalui Kampanye Sekolah Sehat di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kapuk Muara 03, Jakarta Utara (Jakut), Selasa.

Lebih lanjut, Nadiem mengatakan, satuan pendidikan perlu memperhatikan kembali kondisi kesehatan anak. Apalagi, pembelajaran tatap muka (PTM) kini sudah kembali dimulai.

Baca juga: Evaluasi PTM, IDAI dan KPAI Beri 6 Rekomendasi Baru Sekolah Tatap Muka

Dengan terpenuhinya kesehatan dan kecukupan gizi, Nadiem yakin bahwa anak-anak bisa belajar dengan optimal dan merdeka terbebas dari penyakit.

Tiga prioritas yang harus dicapai

Pada kesempatan tersebut, Nadiem menjelaskan bahwa ada tiga prioritas yang perlu dicapai melalui kampanye Sekolah Sehat.

Pertama, sehat bergizi. Prioritas ini bisa diperoleh dengan memberikan pemahaman gizi seimbang melalui Isi Piringku,” imbuhnya.

Dari Isi Piringku, lanjut Nadiem, anak-anak akan dibiasakan makan dan minum dengan gizi seimbang.

Anak-anak juga diajarkan untuk menghindari atau meminimalisasi berbagai hidangan kurang sehat, seperti makanan cepat saji, makanan dengan pemanis atau pengawet, makanan kurang serat, serta makanan tinggi gula, garam, dan lemak.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk Tanaman Pakai Garam Dapur

Nadiem melanjutkan, prioritas kedua adalah sehat secara fisik. Untuk mencapai prioritas ini, ada beberapa kebiasaan yang harus dilakukan.

"Misalnya mengikuti senam kesegaran jasmani (SKJ) seminggu sekali atau melakukan gerakan peregangan saat pergantian jam pelajaran," tutur dia.

Selain itu, Nadiem melanjutkan, siswa juga bisa melakukan gerakan lompat, lari, lempar, dan loncat (4L) melalui permainan rakyat dan olahraga tradisional saat jam istirahat.

“Sehat fisik juga dapat diwujudkan melalui optimalisasi intrakurikuler dan ekstrakurikuler olahraga, serta melakukan pembiasaan jalan kaki,” ucap Nadiem.

Ketiga, imbuh dia, sehat imunisasi. Pada prioritasi ini, ada tiga hal yang bisa dilakukan, yaitu pemetaan status imunisasi, pemberian rekomendasi, dan pelaksanaan imunisasi dasar lengkap bagi anak-anak usia sekolah.

Baca juga: Ada Imunisasi Campak Rubela Dibuka di Tempat Umum, Simak Lokasi dan Jadwal BIAN Hari Ini

Untuk mewujudkan revitalisasi UKS melalui Sekolah Sehat, Nadiem mengungkapkan, ada lima sasaran yang terlibat.

“Mulai dari sekolah dasar seluruh Indonesia, pendidik dan tenaga kependidikan, tim pembina dan pelaksana UKS, orangtua, serta masyarakat,” ujarnya.

Gerakan Sekolah Sehat, lanjut Nadiem, akan dimulai dari jenjang SD. Kemudian berkembang ke jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), serta sekolah menengah kejuruan (SMK) dan sederajat.

Oleh karenanya, ia kembali mengajak seluruh pihak ikut andil menggerakkan kampanye Sekolah Sehat agar anak-anak bisa belajar dengan merdeka dalam keadaan sehat.

“Sekali lagi saya ingin mengajak ibu dan bapak kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, orangtua, adik-adik pelajar, dan seluruh lapisan masyarakat, termasuk dari pemerintah, swasta, dan lembaga nirlaba,” ucap Nadiem.

Baca juga: Mendikbud: Pasal 65 UU Cipta Kerja Tak Ubah Prinsip Nirlaba dalam Pengelolaan Pendidikan

Ajak seluruh pemangku kepentingan

Selain mengajak seluruh pihak, Nadiem juga meminta seluruh pemangku kepentingan untuk menjalankan peran mereka secara maksimal.

Pertama, kata dia, kepada sekolah diminta agar lebih mengaktifkan kembali kegiatan UKS.

“Sekolah juga harus melakukan pemetaan apa saja yang bisa dikolaborasikan bersama orangtua atau komite sekolah dan pihak eksternal, seperti pihak swasta dan lembaga swadaya masyarakat setempat,” jelas Nadiem.

Kedua, lanjut dia, kepada calon mitra dimohon untuk mendukung Sekolah Sehat melalui berbagai bentuk kerja sama.

Ketiga, kepada peserta didik dan orangtua. Nadiem meminta mereka untuk mengingat bahwa sehat makan dan minum serta sehat raga agar terus dilakukan. Baik di sekolah, rumah, maupun di lingkungan sekitar.

Baca juga: Cacar Monyet Terdeteksi, Jokowi Perintahkan Menkes Siapkan Vaksin

Senada dengan Nadiem, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa kesehatan merupakan hal penting bagi anak-anak, terutama yang masih dalam tahap pertumbuhan.

Selain masa pertumbuhan, kata dia, lingkungan sekolah yang sehat juga menjadi hak bagi setiap anak Indonesia.

“Oleh karena itu, saya memberikan dukungan penuh terhadap program revitalisasi UKS melalui Sekolah Sehat,” ujar Budi.

Menurutnya, program tersebut dapat dicapai dengan optimalisasi peran dan fungsi organisasi tim pembina UKS pada setiap jenjang sekolah. Hal ini termasuk peran serta peserta didik, guru, orangtua, komite sekolah serta masyarakat.

Budi berharap, adanya Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang efektif, dapat membentuk peserta didik yang sehat dan berkualitas sebagai investasi bangsa.

“Sehat sekolahku, Sehat Indonesiaku,” jelasnya.

Baca juga: Kampanye Sekolah Sehat, Nadiem: Ada 3 Prioritas yang Perlu Dicapai

Kontribusi mitra Sekolah Sehat

Tak lupa, dalam kesempatan itu, Nadiem mengucapkan terima kasih kepada para mitra yang sudah berkomitmen bersama pemerintah dalam mewujudkan Sekolah Sehat.

“Saya mengajak lebih banyak lagi mitra berkontribusi untuk mewujudkan SDM unggul melalui kampanye Sekolah Sehat,” imbuhnya.

Untuk diketahui, hingga saat ini, sebanyak lebih dari 12.450 sekolah di seluruh Indonesia menerima kontribusi dari sejumlah mitra.

Adapun mitra yang berperan mewujudkan Sekolah Sehat, di antaranya Awina Sinergi Internasional, Danone Indonesia, Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH (GIZ), KAO Indonesia, Maleo Group, Nestle, Nutrifood, Save the Children Indonesia, Twitter, Uni-Charm, dan Unilever.

Kontribusi para mitra dalam mewujudkan Sekolah Sehat itu dilakukan dalam beberapa kegiatan.

Baca juga: Tumbuhkan Kesadaran PHBS, Kota Jakarta Utara Canangkan Gerakan Sekolah Sehat

Pertama, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan edukatif dan penyediaan ahli.

Kedua, penyediaan prasarana atau perlengkapan atau peralatan penunjang untuk beragam aktivitas kampanye Sekolah Sehat.

Ketiga, menyelenggarakan kampanye kreatif melalui media massa dan media sosial (medsos), serta dengan dukungan kompetisi terkait.

Saat peluncuran Sekolah Sehat, Kemendikbud Ristek dengan para mitra juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerja sama.

Baca juga: Berupa Hak Pakai, Sertifikat Tanah Candi Borobudur Diserahkan ke Kemendikbudristek

Sebagai informasi, dalam rangkaian kampanye Sekolah Sehat, Kemendikbud Ristek akan menggelar lomba video gerak sehat dengan peserta dari seluruh SD di Indonesia.

Informasi terkait lomba akan dipublikasikan lebih lanjut melalui medsos Kemendikbud Ristek.

Untuk informasi lebih lanjut tentang Sekolah Sehat dapat diperoleh pada tautan https://uks.kemdikbud.go.id/home.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com