KOMPAS.com - Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) menggagas pengobatan kanker payudara yang berbasis daun pepaya.
Hal ini dilakukan karena prihatin kanker payudara menjadi salah satu penyakit paling mematikan di dunia.
Selain itu, pengobatan kanker secara umum juga lebih banyak berfokus pada kemoterapi yaitu dengan mengirimkan zat kimia pada sel kanker pasien.
Baca juga: 4 Cara Menghilangkan Jerawat Secara Alami, Info Ners Unair
Meski demikian, kemoterapi menimbulkan efek samping lantaran ada zat kimia yang harus diserap oleh tubuh seseorang.
Maka dari itu, mahasiswa Unair menggagas pengobatan kanker berbasis tanaman herbal. Melansir laman Unair, Rabu (31/8/2022), mereka adalah Qiara Amelia Putri Priyono dan Mochamad Radika Tory Alfiansyah.
Keduanya berhasil memenangkan juara pertama dalam kompetisi Pharmacope 2022 yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Farmasi Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret (UNS).
Dari ajang tersebut, keduanya mengajukan gagasan pengembangan teknologi sediaan patch berbasis ekstrak daun pepaya.
Patch, seperti yang dilansir dari One More International Indonesia, merupakan teknologi transdermal yang bekerja dengan cara memungkinkan obat masuk ke dalam tubuh dari plester yang ditempel di luar kulit.
Baca juga: 6 Cara Atasi Kram Perut Saat Haid dari Ners Unair
Inovasi seperti ini berguna untuk meminimalisir interaksi obat dan memudahkan pasien yang kesulitan menelan obat.
Menurut Radika, daun pepaya yang diambil ekstraknya memiliki efek samping yang lebih rendah dibandingkan kemoterapi yang kini digunakan sebagai pengobatan kanker.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.