Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Cara Membuat Pupuk Organik Cair ala Mahasiswa UAD

Kompas.com - 10/09/2022, 15:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber UAD

KOMPAS.com - Hingga kini, sampah masih menjadi persoalan pemerintah. Sebab, setiap hari masyarakat selalu menghasilkan sampah.

Jika tidak dikelola dengan baik, maka sampah akan menimbulkan masalah. Seperti limbah berbahaya dan beracun (B3).

Bahkan kini, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) terbesar di Indonesia yakni TPST Bantargebang memiliki luas 110,3 hektare.

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengatakan, kondisi terkini TPST Bantargebang, Bekasi, ketinggiannya telah mencapai 40 meter atau setara dengan gedung 16 lantai.

Baca juga: Webinar UAD: Ini Peluang dan Tantangan Energi Terbarukan Nuklir

Pupuk organik cair bisa kurangi sampah

Terkait hal itu, salah satu mahasiswa Program Studi (Prodi) Biologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Bagus Dwi Danarko merasa prihatin dengan keadaan tersebut.

Tahu bahwa Pupuk Organik Cair (POC) bisa menjadi solusi, akhirnya ia mencoba menerapkan hal tersebut untuk mengurangi sampah.

Ia memaparkan, POC merupakan larutan dari hasil pembusukan bahan-bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia, yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur.

"Kelebihan dari pupuk organik ini yakni dapat mengatasi defisiensi hara secara cepat, tidak bermasalah dalam pencucian hara, dan mampu menyediakan hara secara cepat," ujarnya dikutip dari laman UAD, Sabtu (10/9/2022).

Menurut dia, limbah terbagi atas tiga jenis, yaitu limbah organik, anorganik, serta limbah berbahaya dan beracun (B3).

Ia menilai jika limbah yang tidak dikelola dengan baik akan berdampak negatif bagi alam dan manusia.

Baca juga: Tim UAD Teliti Air Hujan di Yogya yang Sudah Tercemar Mikroplastik

Bagus membandingan dengan pupuk anorganik. POC umumnya tidak merusak tanah dan tanaman meskipun sudah digunakan berkali-kali.

Selain itu, pupuk ini juga memiliki bahan pengikat sehingga larutan pupuk yang diberikan ke permukaan tanah bisa langsung dimanfaatkan oleh tanaman.

"POC berfungsi sebagai perangsang tumbuh, terutama saat tanaman mulai bertunas atau saat perubahan dari fase vegetatif ke generatif untuk merangsang pertumbuhan buah dan biji," imbuhnya.

Cara membuat pupuk organik cair

Mahasiswa peraih hibah PPK-Ormawa Kemendikbud Ristek Bidang Pemberdayaan Perempuan itu menjelaskan, ada 9 langkah atau cara membuat pupuk organik cair, yakni:

1. Siapkan alat dan bahan untuk pembuatan POC.

2. Limbah organik (seperti sisa makanan, sayuran, buah-buahan, dan lainnya) ditimbang sebanyak 2 kg kemudian dicacah.

Baca juga: UAD Kembangkan Maggot, Solusi Pengurai Sampah Bernilai Ekonomi

3. Limbah yang susah dicacah kemudian dihaluskan menggunakan blender atau bisa menggunakan alat penghalus lainnya.

4. Limbah organik tersebut ditambahkan 2 liter air, 400 ml EM4, dan 400 gram gula merah yang telah dihaluskan kemudian diaduk hingga homogen atau merata.

5. Masukkan ke wadah untuk difermentasi, dan selang dihubungkan dengan botol berisi air untuk gas yang dihasilkan. Setelah itu wadah ditutup rapat dan direkatkan bagian yang mungkin terdapat sirkulasi udara menggunakan plastisin.

6. Proses fermentasi POC limbah organik berlangsung selama tiga minggu.

7. Usai difermentasi, dilakukan pengamatan. Warna larutan POC menjadi kuning kecoklatan, tidak terdapat belatung, dan tidak berbau busuk. Ciri tersebut merupakan tanda bahwa proses fermentasi POC berhasil.

8. Adapun langkah terakhir adalah memisahkan hasil fermentasi dengan cara disaring.

9. POC siap diaplikasikan ke tanaman.

Baca juga: Webinar UAD Beberkan Cara Bangun Bisnis di Era Digital

Dikatakan, pembuatan POC dapat diterapkan pada skala terkecil, seperti di rumah tangga atau desa yang nantinya bisa menjadi program yang bersifat masif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber UAD


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com