Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Gagal Ginjal pada Anak, Dosen FK UB: Masyarakat Jangan Panik

Kompas.com - 24/10/2022, 16:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Akhir-akhir ini, di Indonesia tengah merebak kasus gagal ginjal pada anak. Hingga membuat panik masyarakat.

Terkait hal itu, dua dosen Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya (FK UB) dr. Astrid Kristina Kardani, M.Biomed, Sp.A(K) dan Dr. dr. Krisni Subandiyah, Sp.A(K) memberikan respons atas kejadian tersebut.

Tentunya, kedua dosen bidang Nefrologi Anak tersebut mengajak masyarakat untuk tetap waspada namun agar tidak panik.

Menurut Krisni, pasien Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal atau disebut GGAPA memang membuat panik.

Baca juga: Ini Penyebab dan Gejala Gagal Ginjal Akut, Info UMA

"Pasien GGAPA mayoritas umur terbanyak dari usia 2-5 tahun, kebanyakan datang dengan demam, batuk, pilek, muntah, nyeri perut dan diare," ujarnya dikutip dari laman UB, Senin (24/10/2022).

Belum diketahui penyebabnya

Sementara menurut Astrid, gangguan ginjal akut bukan hal yang baru di bidang penyakit ginjal anak. Akan tetapi yang bersifat atipikal (tidak diketahui penyebabnya) trennya meningkat sejak Agustus 2022.

Tren yang terjadi dua hingga tiga bulan terakhir, dari kasus yang sering ditangani, 24 persen penyebabnya masih atipikal (misterius).

Jika dikaitkan dengan konsumsi obat-obatan atau makanan tidak sehat, hal ini juga sering disampaikan. Namun kasus ini tidak biasa, penyebabnya belum diketahui.

Baca juga: Obat Sirup Faktor Gagal Ginjal Akut Anak-anak, Ini Kata Dokter RS UMM

"Kalau biasanya ada kelainan di ginjal, kelainan dehidrasi, atau kanker, tapi ini semua sudah disingkirkan. Investigasi sudah dilakukan untuk mencari penyebabnya. Masyarakat tidak usah panik, namun tetap waspada," harapnya.

Ginjal suka dengan air putih

Tentunya, kesehatan anak juga menjadi tugas penting dari orantua. Ginjal adalah organ yang sangat suka dengan air, sehingga wajib minum air putih yang cukup sesuai usia dan berat badan.

"Hindari makanan yang membebani ginjal seperti pemanis, pengawet, MSG, olahraga yang sesuai dengan usia anak, dan hindari juga konsumsi makanan yang terlalu asin. Tetap waspada namun sekali lagi, jangan panik," jelasnya.

Untuk durasi dari gejala awal seperti demam, batuk, pilek hingga berkurangnya atau tidak munculnya urin sama sekali sekitar 4-7 hari. Durasi pengobatan juga tergantung pada respon tubuh terhadap terapi yang diterima.

Dalam kondisi tertentu, pasien akan diberikan terapi hemodialisis (cuci darah) untuk membantu mengembalikan fungsi ginjal.

Sedangkan kondisi akut yang tertangani dengan baik dapat mempercepat pemulihan pasien. Fungsi ginjal dapat terganggu jika ada hambatan dalam peredaran darah.

Konsumsi air putih sesuai kebutuhan dan memperhatikan kandungan dalam makanan yang dikonsumsi juga penting dalam menjaga kesehatan ginjal.

Baca juga: Guru Besar UGM: Selain Obat, ada 3 Faktor Penyebab Gagal Ginjal Akut

Kristi menambahkan, GGAPA merupakan penurunan fungsi ginjal secara cepat. Adapun penyakit ini ditandai penurunan atau tidak adanya urin yang di produksi.

"Jika di lab, akan nampak peningkatan urea kreatinin. Disebut atipikal juga karena masih belum diketahui pasti penyebabnya apa. Bisa karena infeksi virus, bakteri atau penyebab lain," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

Edu
Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

Edu
Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

Edu
Mahasiswi FK Unhas jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

Mahasiswi FK Unhas jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

Edu
Beasiswa 'Fully Funded' LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

Beasiswa "Fully Funded" LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

Edu
Dedi Mulyadi Akan Jemput Anak Tak Patuh, Orangtua: Mau Dibawa ke Mana?

Dedi Mulyadi Akan Jemput Anak Tak Patuh, Orangtua: Mau Dibawa ke Mana?

Edu
Akademisi Minta Pemerintah Lindungi Hak Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan

Akademisi Minta Pemerintah Lindungi Hak Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan

Edu
Pendaftaran Pendidikan Profesi Guru Tertentu 2025 Dibuka, Cek Alurnya

Pendaftaran Pendidikan Profesi Guru Tertentu 2025 Dibuka, Cek Alurnya

Edu
Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Batch 1 Dimulai, Peserta Capai 325.000

Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Batch 1 Dimulai, Peserta Capai 325.000

Edu
SPMB 2025 Dimulai Mei, Simak Syarat Daftarnya untuk Semua Jalur

SPMB 2025 Dimulai Mei, Simak Syarat Daftarnya untuk Semua Jalur

Edu
Ukrida Gelar Wisuda Ke-67, Tegaskan Komitmen Pendidikan Tinggi Berdampak bagi Masyarakat

Ukrida Gelar Wisuda Ke-67, Tegaskan Komitmen Pendidikan Tinggi Berdampak bagi Masyarakat

Edu
Syarat Jalur PPKB dan Seleksi Prestasi UI 2025, Buka sampai 2 Juni

Syarat Jalur PPKB dan Seleksi Prestasi UI 2025, Buka sampai 2 Juni

Edu
Mau Masuk PTN Jalur Mandiri Tanpa Uang Pangkal? Cek 5 PTN Ini

Mau Masuk PTN Jalur Mandiri Tanpa Uang Pangkal? Cek 5 PTN Ini

Edu
Sekolah di Jakarta Tetap Boleh Gelar Wisuda Selama Tak Beratkan Orangtua Murid

Sekolah di Jakarta Tetap Boleh Gelar Wisuda Selama Tak Beratkan Orangtua Murid

Edu
Sindikat Kecurangan UTBK SNBT 2025 di Unhas Terbongkar, Petugas IT Kampus Terlibat

Sindikat Kecurangan UTBK SNBT 2025 di Unhas Terbongkar, Petugas IT Kampus Terlibat

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau