Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Universitas Groningen Puji KKN Mahasiswa Indonesia, Ingin Terapkan di Belanda

Kompas.com - 07/11/2022, 14:00 WIB
Andia Christy,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Universitas Groningen telah berkunjung ke Indonesia untuk membahas kerja sama pendidikan dan penelitian dengan mitranya seperti Universitas Gadjah Mada (UGM).

Ambisi pemerintah dan universitas di Indonesia memberikan inspirasi kepada delegasi yang dipimpin oleh Presiden Universitas Groningen, Prof. Jouke de Vries.

Selama dua dekade terakhir, UGM dan UG telah membangun portofolio kegiatan bersama yang kuat, dan ini memberikan kepercayaan diri untuk berinvestasi lebih jauh dalam kemitraan ini.

Baca juga: Syarat Skor TOEFL dan IELTS untuk Daftar Beasiswa LPDP 2023, Siap-siap

Kolaborasi yang diharapkan untuk terus dilakukan

Universitas Groningen menyambut baik tawaran pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk berinteraksi lebih lanjut.

Terutama usai bertemu dengan Kepala BRIN, Dr. Laksana Tri Handoko dan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dikti Ristek), Prof Nizam.

Tidak hanya melalui berbagai beasiswa yang telah diberikan, kesempatan atas pusat penelitian bersama atau kolaborasi gelar menjadi jenis kolaborasi lain yang diharapkan dapat terlaksana.

“Terutama dalam tema prioritas kami yang terkait dengan tantangan sosial yang kami hadapi baik di Indonesia maupun di Belanda, yaitu energi dan iklim, kesehatan masyarakat, digitalisasi dan AI, serta keberlanjutan dan ekonomi sirkular,” ucap Prof. Jouke dalam keterangan resminya.

Atas dasar itu, hubungan timbal balik menjadi sangat penting bagi Universitas Groningen.

Dengan menandatangani perjanjian kemitraan strategis dengan Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. Ova Emilia, hubungan antara institusi pendidikan tinggi di Indonesia dengan Universitas Groningen menjadi langkah penting untuk mewujudkannya.

Baca juga: Beasiswa S2 Belanda, Dapat Biaya Kuliah dan Tunjangan Hidup

Lebih konkretnya, kedua universitas telah menandatangani perjanjian program joint degree (gelara bersama) untuk sarjana hukum. Tidak cukup sampai di situ, kini kedua universitas tengah membicarakan pengaturan serupa di bidang teknik mesin.

Melalui kemitraan ini, diharapkan agar mahasiswa dari kedua universitas tersebut dapat belajar di Belanda dan Indonesia.

“Dalam jenis kerjasama ini kami ingin memastikan mahasiswa dari kedua universitas mendapatkan kesempatan untuk melakukan sebagian dari gelar mereka baik di Indonesia maupun di Belanda. Dalam penelitian, kami juga ingin mendorong pertukaran pengetahuan,” ujar Prof. Jouke.

Melansir dari situs resmi Universitas Groningen, ke depannya pembentukan proyek dan program penelitian dan pendidikan bersama akan diprioritaskan di semua fakultas, departemen, sekolah dan pusat kedua universitas.

Hal ini harus membuka lebih banyak kesempatan daring dan tatap muka bagi staf, mahasiswa, kandidat PhD dan mahasiswa pascadoktoral dari UGM dan UG untuk bertukar pengetahuan, melakukan penelitian bersama, dan belajar bersama.

Tidak hanya bersama dengan UGM, Universitas Groningen juga membuka kesempatan untuk memiliki pengalaman positif dengan universitas di Indonesia lainnya. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com