Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar UM Surabaya: Waspadai 3 Penyakit Saat Musim Hujan dan Gejalanya

Kompas.com - 08/11/2022, 15:07 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Perubahan suhu dan kondisi lingkungan saat musim hujan, membuat mikroba lebih mudah berkembang biak dan semakin mudah masuk ke tubuh manusia.

Terutama bila imunitas tubuh menurun, membuat bakteri dan virus berkembang hingga menyebabkan penyakit.

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), Ira Purnamasari menjelaskan beberapa penyakit cenderung mudah menular dan menyebar pada musim hujan, di antaranya leptospirosis, tipes atau demam tifoid hingga Dengue Haemoragic Fever (DBD).

Baca juga: Gejala DBD pada Anak dan Bedanya dengan Flu, Ini Penjelasan Pakar

1. Leptospirosis yang ditularkan oleh tikus

Kasus Leptospirosis meningkat di beberapa daerah, salah satunya kasus yang terjadi di Jawa Tengah, 374 kasus Leptospirosis terdeteksi dan 54 dinyatakan meninggal.

“Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira dengan reservoir utama yakni tikus. Urine dari tikus yang terinfeksi leptospira merupakan sumber yang paling pathogen,” ungkap Ira dilansir dari laman UM Surabaya.

Ia menjelaskan perantara utama penularan penyakit ini melalui air dan tanah yang sudah tercemar urine tikus, masuk melalui luka yang ada di kulit.

Kebanyakan kasus ini terjadi pada musim hujan dikarenakan leptospira bisa bertahan dalam air selama beberapa bulan.

Ia pun menjelaskan sejumlah gejala leptospira yang perlu diwaspadai.

“Masuknya bakteri ke dalam tubuh menyebabkan suhu tubuh naik secara mendadak disertai menggigil, nyeri kepala, nyeri otot, mual muntah, pada fase lanjutan muncul gejala batuk, nyeri dada, hingga batuk darah dan penurunan kesadaran,” jelasnya lagi.

Baca juga: Cara Ampuh Usir Tikus di Rumah ala Ahli Tikus IPB

2. Tifus

Selain itu ia juga menambahkan penyakit lain yang harus diwaspadai adalah tifus atau demam tifoid atau penyakit infeksi pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi.

Transmisi Salmonella typhi ke dalam tubuh manusia dapat melalui transmisi oral yakni makanan yang terkontaminasi bakteri Salmonella typhi.

Kedua, melalui transmisi dari tangan ke mulut yakni tangan yang tidak higienis yang terdapat Salmonella typhi langsung bersentuhan dengan makanan yang dimakan.

Ketiga, melalui transmisi kotoran yakni di mana kotoran individu yang mengandung Salmonella typhi ke sungai atau dekat dengan sumber air yang dikonsumsi sebagai kebutuhan sehari-hari.

“Masuknya bakteri ke dalam saluran pencernaan menyebabkan suhu tubuh naik turun, nyeri kepala, nyeri otot, nyeri perut kanan atas, perasaan tidak nyaman pada perut, mual muntah, diare, hingga terjadinya perdarahan usus, syok, hingga penurunan kesadaran,” imbuhnya.

Baca juga: Beasiswa S1-S2 di Sydney Australia 2023, Uang Saku Rp 50 Juta

Nyamuk Aedes aegypti penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD). Nyamuk ini berkembang biak dengan menghisap darah manusia, sehingga berpotensi membawa virus dengue penyebab penyakit.SHUTTERSTOCK/Witsawat.S Nyamuk Aedes aegypti penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD). Nyamuk ini berkembang biak dengan menghisap darah manusia, sehingga berpotensi membawa virus dengue penyebab penyakit.

3. DBD

Lebih lanjut lagi ia menjelaskan satu penyakit lagi yang harus diwaspadai yakni DBD atau DHF, Dengue Haemoragic Fever penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegepty dan Aedes Albopticus.

“Kasus DHF meningkat pada musim hujan karena nyamuk membutuhkan media air untuk berkembang biak. Masuknya virus dengue ke dalam tubuh menyebabkan suhu tubuh yang naik secara mendadak, lemah dan lesu, nyeri kepala, nyeri otot, persendian dan tulang, mual muntah, nyeri perut,” jelasnya.

Hasil spesifik pada pemeriksaan diagnostik adalah penurunan kadar trombosit yang menyebabkan pendarahan pada gusi dan hidung, timbulnya bintik-bintik merah pada kulit, hingga terjadi syok, penurunan kesadaran hingga kematian.

Baca juga: Super Indo Buka Lowongan Kerja Lulusan SMA-SMK, D3-S1, Segera Daftar

Cara mencegah penyakit musim hujan

Guna mencegah terjadinya penyakit-penyakit tersebut, ia menyarankan masyarakat tetap waspada dengan melakukan beberapa hal seperti membiasakan mencuci tangan dengan sabun setiap akan makan dan setelah BAB, mengonsumsi makanan dan minuman yang terjaga kebersihannya.

“Penting untuk melakukan gerakan 3M (mengubur, menguras, dan menutup), serta selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan menghindari bermain air saat banjir terutama pada saat memiliki luka pada kulit,” pungkas Ira.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com