Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Itera: Manfaatkan Lahan Sempit dengan Sistem Pertanian Permakultur

Kompas.com - 11/11/2022, 08:57 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Itera

KOMPAS.com - Lahan sempit di pekarangan rumah bisa dimanfaatkan untuk lahan pertanian. Tentu harus menggunakan sistem pertanian permakultur.

Terkait sistem tersebut, tim dosen Prodi Teknik Biosistem, Institut Teknologi Sumatera (Itera) mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) dengan melatih warga Desa Balerejo, Lampung Timur.

Kegiatan itu mengusung topik penerapan sistem permaculture sebagai upaya pemanfaatan lahan sempit untuk peningkatan ekonomi keluarga.

Adapun kegiatan tersebut diikuti oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) binaan P4S Tani’s Market Balerejo.

Baca juga: Dosen Kimia Itera dan Dosen Kampus Lain Latih Pemuda Olah Limbah

Tim dosen Itera itu terdiri dari Raizummi Fil’aini, S.T.P., M.Si., Zunanik Mufidah, S.TP., M.Si., Ni Wayan Arya Utari, S.TP., M.Sc., Harmiansyah, S.T., M.T, Setyadi Gumaran, S.T.P., M.Si., dan Muh. Kusmali, S.T.P.,M.Si.

Kegiatan tersebut juga melibatkan tim P4S Tani’s Market Balerejo yang juga dihadiri oleh Bayu Wicaksana, S.T., M.TP selaku ketua P4S Tani’s Market Balerejo.

Selain itu, Kepala Desa Balerejo dan mahasiswa Prodi Teknik Biosistem juga turut serta meramaikan kegiatan tersebut.

Menurut ketua tim Raizummi Fil’aini, S.T.P., M.Si., sistem permakultur sendiri merupakan rancangan pertanian dari ekosistem agrikultur yang produktif dan memiliki keberagaman, stabilitas, dan ketahanan layaknya ekosistem alam.

Konsep utamanya adalah untuk merancang, membangun, mengelola, dan meningkatkan upaya untuk menciptakan lanskap yang mampu mensimulasi lingkungan alam.

Baca juga: Dosen Itera Ajari Warga Olah Limbah Rumah Tangga Jadi Sabun

Terutama dalam hal bagaimana alam membentuk siklus yang melingkar dan tertutup, sehingga tidak ada sampah yang dihasilkan, sembari menghasilkan sesuatu yang berguna untuk manusia.

Dijelaskan, teknologi yang diterapkan untuk menjawab pemanfaatan pekarangan rumah tersebut dilakukan dengan memanfaatkan ember, arang, dan gelas plastik serta beberapa paralon yang dirakit.

Teknologi tersebut dikenal dengan Budidaya ikan dalam ember (Budikdamber) dan akuaponik.

Tidak hanya memberikan edukasi, Raizummi dan tim juga secara langsung melakukan demonstrasi mengenai sistem Budikdamber dan akuaponik.

Kegiatan itu juga didampingi oleh dosen Program Studi Budidaya Perikanan Politeknik Negeri Lampung, Juli Nursandi, S.Pi., M.Si.

Selain itu, kegiatan tersebut adalah untuk mendorong masyarakat dalam memanfaatkan pekarangan rumahnya sebagai lahan pertanian yang dapat meningkatkan nilai ekonomi.

Untuk itu, masyarakat, khususnya mitra kegiatan dilatih untuk budidaya secara berkelanjutan dengan sistem permakultur dan memanfaatkan lahan pertanian yang sempit.

Baca juga: Dosen Itera: Beberapa Tanaman Ini Bisa Jadi Bahan Kosmetik Alami

"Sebagian besar lahan pekarangan rumah warga belum termanfaatkan dengan sempurna. Ini harusnya bisa dimanfaatkan sebagai salah satu potensi alternatif peningkatan ekonomi keluarga," terang Raizummi seperti dikutip dari laman Itera, Kamis (10/11/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Itera


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com