Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Dampak Game Online bagi Pelajar, Salah Satunya Jadi Mudah Marah

Kompas.com - 21/11/2022, 10:57 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Saat ini, permainan modern sangat dekat dengan anak remaja atau usia sekolah. Padahal, ada dampak game online bagi pelajar yang harus diketahui.

Meski demikian, game online memiliki sisi positif dan negatif. Akan tetapi jika tidak bisa mengontrol, maka anak akan kecanduan game online.

Melansir laman SMAN 13 Semarang, dibahas mengenai dampak game online bagi pelajar. Apa saja itu?

Baca juga: Sejarah Angklung, Siswa Sudah Paham?

Dampak game online bagi pelajar

1. Bisa kecanduan game

Ada penjelasan bahwa game online dapat dikatakan positif jika tidak sampai pada tahap kecanduan. Game online dapat dijadikan pelarian atas lelahnya kegiatan sehari–hari namun dengan takaran tertentu.

Sedang dikatakan tidak sehat jika seseorang mengalami kecanduan game dimana seseorang tersebut tidak dapat mengendalikan dirinya kapan bermain game dan harus berhenti.

Umumnya remaja saat ini melakukan game online diberbagai kesempatan bahkan ketika mereka belajar. Efeknya, banyak waktu terbuang sia–sia akibat game online.

Game online memberi efek candu, seseorang sudah mengetahui dampak negatifnya tapi karena kecanduan maka akan tetap melakukannya.

Terlebih otak orang–orang yang kecanduan game akan selalu berfikir tentang game setiap saat dan mengurangi fokus pada apa yang dihadapi dan dilakukan.

2. Mood changer

Biasanya ketika kita sedang memainkan game online dan ternyata kalah maka akan ada reaksi tertentu seperti menggebrak tangan ke meja, memarahi teman, berkata–kata kotor dan lain sebagainya.

Inilah yang dimaksud mood changer, yaitu kondisi dimana mood seseorang mampu berubah–ubah dikarenakan adanya suatu kondisi. Mood changer akan berdampak negatif jika tidak dapat dikendalikan.

Baca juga: 5 Tips Mengisi Libur Akhir Pekan yang Bermanfaat bagi Siswa

Bahkan lebih parahnya ada yang hingga membanting gawai, memarahi keluarga yang mengganggu aktivitas gamenya, dan mengumpat karena kalah permainan.

Mood changer dikhawatirkan akan berdampak pada kekerasan fisik maupun verbal seseorang dan meningkatkan agresifitas seperti mudah marah dan emosi.

3. Otak depan menjadi tidak berkembang

Ada penelitian menjelaskan bahwa kinerja otak anak yang sering bermain game memiliki kecenderungan otak depan tidak berkembang. Disisi lain anak yang lebih banyak belajar aritmatika akan lebih berkembang otak depannya.

Hal ini sejalan dengan kenyataan bahwa sebagian besar anak yang sering bermain game akan malas berpikir dan cenderung susah untuk fokus pada pelajaran. Hal ini berdampak besar pada penurunan konsentrasi belajar yang berimbas pada prestasi akademik siswa.

4. Sebabkan insomnia

Adapun dampak game online bagi pelajar berikutnya ialah menyebabkan insomnia. Ini karena terlalu lama menatap layar gawai atau komputer. Hingga menyebabkan kurangnya produksi hormon melatonin yang sebenarnya sangat baik bagi kesehatan.

Baca juga: 9 Makanan Sumber Protein Penting bagi Siswa

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com