Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Universitas Cenderawasih Gandeng Institut dari Jerman Teliti Pedalaman Papua

Kompas.com - 23/11/2022, 08:26 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) di Papua, Universitas Cenderawasih (Uncen) bekerja sama dengan The Max Planck Institute for Ornithology, Jerman.

Kerja sama itu dalam bentuk penelitian di bidang ilmiah, biologi, dan antropologi di pedalaman Papua.

Adapun kerja sama ini merupakan kelanjutan dari Memorandum of Understanding (MoU) yang telah ditandatangani oleh Rektor Uncen Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST., MT., dan Director of Max Planck Institute Prof. Dr. Manfred Gahr pada September lalu.

Melansir laman resmi Uncen, Jumat (18/11/2022), kedua belah pihak (Uncen dan the Max Planck Institute) kali ini akan lebih konsen pada pelaksanaan penelitian.

Baca juga: Ingin Masuk PTN 2023? Ketua Majelis Rektor Bagikan 4 Tips Jitu

Penelitian di pedalaman Papua

Rencananya akan dilakukan di Provinsi Papua, Papua Pegunungan dan Papua Barat, Indonesia, serta di Jerman dalam bidang ilmiah, biologi dan antropologi.

Prof. Wulf yang pada saat penandatanganan didampingi oleh Prof. Marian Vanhaeren mengatakan antusias atas terjalinnya kerjasama ini.

"Saya sudah puluhan tahun mengadakan penelitian di pedalaman Papua dan merasa sangat betah tinggal di Papua," ujarnya dikutip dari laman Uncen.

"Dengan adanya MoA ini membuat kami semakin bersemangat untuk eksplore wilayah Papua khususnya dalam bidang arkeologi dan etnoarkeologi juga sejarahnya," tuturnya lagi.

Sedangkan Pembantu Rektor IV Uncen Dr. Fredrik Sokoy, S.Sos., M.Sos., ketika berbincang-bincang menyatakan dukungan atas kerjasama penelitian ini.

Baca juga: Penelitian Mahasiswa S3 UGM: Sirih Merah Percepat Penyembuhan Luka

"Prof. Wulf dan Prof. Marian bukan orang baru di Papua khususnya Uncen, hasil dari penelitian mereka di Papua sudah dapat kita lihat dari buku-buku yang mereka hasilkan," terangnya.

Fredrik Sokoy juga menjelaskan bahwa kedua profesor dari Jerman itu juga pernah menjadi pembicara dalam kuliah umum di Uncen yang membahas tentang arkeologi dan etnoarkeologi.

Serta prehistoric research di Melanesia yang merupakan hasil penelitian mereka di daerah Eipo, suku Meek dan Pegunungan Bintang-Papua.

Karena itu ia berharap dengan ditandatanganinya naskah MoA ini akan semakin membuat para peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian di Papua dan bukan hanya peneliti mancanegara saja, namun dapat mengguggah para peneliti nasional.

Bentuk kerja sama kedua belah pihak

Adapun dalam naskah MoA tercantum ruang lingkup kerjasama dalam hal:

1. Pertukaran dosen, ilmuwan dan mahasiswa.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com