Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahami Faktor dan Gejala Nyeri Punggung Berikut Cara Mengatasinya

Kompas.com - 29/11/2022, 14:11 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Pada talkshow Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Minggu (27/11/2022), dijelaskan mengenai gejala nyeri punggung bawah.

Ada dua pembicara yang dihadirkan Unesa, yakni dr. Gigih Pramono, Sp.BS., dari Kortex Brain Spine dan Dr. Lilih Dwi Priyanto, M. MT., Ketua Brain Spine Community.

Menurut Lilih, seseorang bisa dikatakan sehat jika mencakup dua syarat, yaitu happy dan oksigen.

Ia menjelaskan, oksigen tidak bisa lepas dari olahraga. Jadi, olahraga di pagi hari saat polusi kendaraan berkurang itu penting sekali.

Baca juga: Dekan FEB Unesa: Ini Dampak dan Tips agar Mahasiswa Tak Terjerat Pinjol

"Olahraga ini tidak hanya soal oksigen sebenarnya, tetapi juga bisa membuat kita santai dan happy," ujarnya dikutip dari laman Unesa.

Faktor dan gejala nyeri punggung

Sedangkan menurut Gigih, orang sehat secara fisik ditentukan oleh dua faktor, yaitu jantung dan tulang belakang. Tulang belakang mampu mempengaruhi posisi tegak bagi tubuh manusia.

"Leher dan punggung bawah menjadi bagian yang sering cedera. Harus diperhatikan baik-baik," tuturnya.

Ada beberapa aktivitas yang bisa menimbulkan nyeri punggung di antaranya kebiasaan menunduk. Menunduk bisa membuat mata istirahat, tetapi leher tetap bekerja keras.

Ini bisa mengurangi fungsi tulang belakang, serta dapat menyebabkan cairan dalam bantalan antar ruas leher berkurang sehingga leher terlihat lurus.

Adapun kondisi leher seperti ini dapat menimbulkan keluhan, seperti pegal, pusing, migrain, hingga menyebabkan Cervical Root Syndrome (CRS).

Baca juga: Di Talkshow Unesa, Cak Dave Berbagi Pengalaman Ngonten Berbahasa Jawa

"Kondisi leher manusia normalnya terlihat seperti huruf C," kata dia.

Selain itu, mengangkat barang berat dengan posisi yang salah dan posisi duduk yang kurang baik dapat menyebabkan punggung terasa nyeri.

Untuk mengurangi cidera pada tulang belakang atau punggung bagian bawah perlu memperkuat bagian yang membantu tulang belakang bekerja salah satunya bisa dengan rutin berjalan kaki.

Tentunya, permasalahan tulang belakang yang umum terjadi yaitu saraf terjepit pada leher maupun pinggang. Ini terjadi karena salah memperlakukan tulang belakang yang mana isi bantalan tulang keluar dan menekan saraf.

Jika mengalami kondisi seperti ini, Gigih menyarankan tidak dipijat terlebih dahulu, tetapi melakukan diagnosa.

Cara mengatasi nyeri punggung

Dijelaskan, kasus tulang belakang berkaitan dengan pola hidup sehat. Maka dari itu, perlu menumbuhkan kesadaran agar komitmen olahraga seperti disarankan oleh WHO yaitu minimal 150 menit dalam seminggu.

"Olahraga yang bagus adalah olahraga kardio dan daya tahan bisa dengan berjalan, berlari atau bersepeda," ungkapnya.

Baca juga: Dosen Unesa: Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahan Osteoporosis

Sedangkan untuk menjaga kesehatan tulang belakang, Gigih menyarankan untuk memperhatikan posisi berdiri dan duduk dengan tegak dan senyaman mungkin.

Di sela aktivitas yang melibatkan leher dan punggung harus melakukan stretching atau peregangan otot setiap setengah jam sekali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau