Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 3 Faktor Penghambat Mobilitas Sosial

Kompas.com - 07/12/2022, 08:43 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Di dalam hidup bermasyarakat, seseorang tentu akan mengalami perubahan sosial. Perubahan hidup itu terjadi bisa secara horizontal maupun bisa meningkat.

Maka dari itu bisa terjadi mobilitas sosial, atau perpindahan status seseorang di dalam suatu struktur sosial di dalam masyarakat.

Meski demikian, mobilitas di masyarakat tidak selamanya berjalan dengan mulus. Ada yang bisa dengan mudah mengalaminya, tetapi ada pula yang kesulitan.

Lantas, apa saja faktor penghambat mobilitas sosial? Melansir laman Kelas Pintar, berikut ini penjelasan yang dapat dijadikan informasi bagi siswa sekolah.

Baca juga: Ini 9 Strategi Membaca Intensif, Siswa Sudah Paham?

Faktor penghambat mobilitas sosial

1. Kemiskinan

Adapun faktor penghambat mobilitas sosial yang pertama ialah terkait kemiskinan. Ini karena keadaan ekonomi yang kurang baik.

Tentu akan membuat seseorang kesulitan untuk mendapatkan pendidikan, pelatihan, ataupun modal usaha yang diperlukan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik.

Kondisi ini akan lebih sulit jika seseorang tidak memiliki keinginan untuk mengubah status sosial yang dimilikinya tersebut.

Meski demikian, tidak berarti seseorang yang punya kondisi ekonomi sulit maka tidak bisa berubah.

Hanya saja mereka membutuhkan dorongan dari diri sendiri maupun pihak luar untuk mengubah status sosial demi kesejahteraan hidup dan kemudahan dalam mengakses kebutuhan hidupnya.

Baca juga: Saat Terjadi Gempa Bumi, Siswa Harus Ingat 7 Hal Ini

2. Diskriminasi

Faktor berikutnya ialah karena diskriminasi. Diskriminasi adalah pembedaan perlakuaan kepada orang lain berdasarkan suatu faktor.

Sedang faktor yang mempengaruhi diskriminasi pada seseorang atau kelompok antara lain disebabkan warna kulit, suku bangsa, agama, keadaan ekonomi serta keadaan sosial.

Diskriminasi tentu menyebabkan orang yang terdiskriminasi sulit untuk melakukan mobilitas sosial.

 

Untuk itu, sebagai warga negara Indonesia, maka kita harus memiliki sikap toleransi dan menghormati terhadap perbedaan yang terdapat di Indonesia, sehingga Indonesia bisa menjadi negara yang kuat dan damai.

3. Keadaan politik tidak stabil

Pada akhir masa orde baru yakni tahun 1998, itu menjadikan salah satu contoh dari keadaan politik yang tidak kondusif.

Kondisi ini membuat masyarakat cemas karena hilangnya sosok pemimpin yang disegani, dan mengancam keamanan masyarakat.

Baca juga: Pentingnya Aktivitas Fisik untuk Menjaga Kesehatan Siswa

Sehingga, dalam kondisi ini masyarakat sulit untuk melakukan mobilitas sosial karena adanya peristiwa tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com