Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar UGM: Tulang Belakang Jadi Jembatan Otak ke Organ Lain

Kompas.com - 12/12/2022, 14:09 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Dosen Departemen Neurologi FKKMK Universitas Gadjah Mada (UGM) dr. Yudiyanta, Sp.S(K)., mengatakan bahwa tulang belakang manusia jadi salah satu organ tubuh yang pending.

Menurut dia, tulang belakang itu juga punya fungsi penting, yakni menjadi jembatan antara otak dengan organ-organ lainnya.

Oleh karena itu, kesehatan tulang belakang perlu dijaga. Ini karena gangguan tulang belakang dapat mengakibatkan gangguan saraf.

Hal itu disampaikan pada Tanya Pakar RAISA berjudul “Bagaimana Menjaga Kesehatan Tulang Belakang?” pada, Kamis (8/12/2022).

Baca juga: Biaya Kuliah Kedokteran UGM dan UI, Berapa UKT-nya?

Dokter Yudiyanta mengatakan, ada beberapa faktor resiko munculnya gangguan tulang belakang, yakni:

1. Faktor risiko paling umum adalah degenerasi akibat pertambahan usia.

2. Selanjutnya, trauma signifikan (jatuh, terduduk tiba-tiba).

3. Trauma kronik repetitif

"Trauma kronik repetitif (salah posisi dalam pekerjaan fisik) juga dapat menjadi faktor resiko yang perlu diperhatikan," ujarnya dikutip dari laman FKKMK UGM, Senin (12/12/2022).

Selain itu, contoh salah posisi dalam pekerjaan fisik adalah:

1. duduk dengan sandaran lentur

2. duduk dengan postur tidak menempel ke sandaran dengan baik

3. tidur di kasur yang terlalu empuk

4. duduk di lantai tanpa kursi

Karenanya, dia menganjurkan untuk melakukan stretching di sela-sela pekerjaan yang menuntut kita duduk dalam waktu yang lama.

Jika memungkinkan, latih otot punggung dengan melakukan olahraga renang secara rutin.

"Tidak semua gerakan olahraga aman untuk tulang belakang, kita perlu memilih gerakan mana yang tepat," jelasnya.

Baca juga: Profesi Fisioterapis Olahraga Kini Banyak Dibutuhkan

Namun jika seseorang merasakan nyeri punggung dalam waktu lebih dari 3 bulan, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.

Hal ini perlu diketahui penyebab nyeri punggung untuk menentukan tindakan yang tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com