Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/12/2022, 14:36 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Hasanuddin (Unhas) mengukuhkan 2 guru besar baru dari dua fakultas.

Kedua guru besar adalah Prof. Triyatni Martosenjoyo dari Fakultas Teknik (FT) dan Prof. Abdul Razak Munir dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).

Baca juga: 20 Jurusan ITB Punya Daya Tampung Terbanyak, Referensi SNPMB 2023

Prof. Triyatni menjadi Guru Besar bidang Ilmu Perancangan Arsitektur dengan nomor keanggotaan 454 dan Prof. Abdul Razak Munir menjadi Guru Besar bidang Manajemen Pemasaran dengan nomor keanggotaan 455.

Prosesi pengukuhan dihadiri oleh Rektor Unhas Prof. Jamaluddin Jompa, Ketua, Sekretaris, dan Anggota Senat Akademik di Ruang Senat Akademik Unhas, pada Kamis (22/12/2022).

Lalu juga dihadiri oleh Dewan Profesor, tamu undangan, dan keluarga besar dari kedua profesor yang dikukuhkan.

Rektor Unhas, Prof. Jamaluddin Jompa menyampaikan selamat kepada kedua guru besar yang telah dikukuhkan.

Kedua profesor baru Unhas ini, kata dia, mempersembahkan karya terbaiknya dan melalui hasil penelitian yang dilakukan.

"Kita telah mendengarkan pidato pengukuhan kedua guru besar, banyak hal baru yang dipelajari dan dapat menjadi penambahan wawasan pengetahuan bagi pengembangan keilmuan kita. Sehingga melalui proses pengukuhan ini menjadi tantangan baru bagi guru besar Unhas," ucap Prof. Jamaluddin dalam keterangannya.

Saat dikukuhkan jadi guru besar, Prof. Triyatni memaparkan orasi ilmiahnya dengan judul "Belajar Menjadi Arsitek Melalui Toilet Publik".

Dia menjelaskan, Ilmu Perancangan Arsitektur adalah ilmu yang berawal dari tradisi untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia akan tempat tinggal dan perlindungan yang secara awam disebut sebagai bangunan tempat aktivitas manusia.

Baca juga: Deddy Corbuzier Jadi Letkol Tituler, Pakar Unair: Jangan Berpolitik

Salah satu ruang yang relative kecil dalam bangunan, yaitu toilet.

"Setelah 40-an tahun bekerja sebagai praktisi arsitek dan dosen arsitektur, toilet sering hanya dilihat sebagai suatu yang ditempelkan pada bangunan. Hampir tidak kita jumpai arsitek yang meluangkan waktu memadai dalam pembahasan ruang ini," jelas dia.

Sementara Prof. Abdul Razak Munir memaparkan orasi ilmiah tentang "Eksplorasi dan Pengembangan konsep-konsep baru untuk meningkatkan kinerja pemasaran Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia: Pendekatan New Consept Building".

"Topik pidato pengukuhan ini adalah sebagai buah pemikiran saya yang merupakan kristalisasi dari sejumlah hasil riset yang telah saya lakukan berkaitan dengan eksplorasi dan pengembangan konsep-konsep yang mempengaruhui kinerja pemasaran pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia," ucap Prof. Abdul Razak.

UMKM memiliki peran dan sumbangsih yang sangat krusial sebagai tulang punggung dan safeguard perekonomian nasional. Dalam kenyataanya UMKM masih termarginalisasi dan memiliki posisi yang kuran menguntungkan dalam pasar.

Baca juga: Ini Biaya Kuliah S1 Aktuaria UI, UGM, ITB, UPH, dan UB

"Untuk bisa membuat UMKM naik kelas, penlitian-penelitian yang mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing dan kinerja UMKM khususnya kinerja pemasaran hendaknya terus didorong dan digalakkan," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau