Apa Itu Tes Potensi Skolastik di UTBK SNBT 2023? Ini Penjelasannya

KOMPAS.com - Salah satu materi ujian saat Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) atau dulu bernama Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN), adalah Tes Potensi Skolastik (TPS).

Siswa atau calon mahasiswa harus tahu jumlah soal, durasi dan materi yang ada pada saat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) nanti.

Melansir dari Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB), TPS adalah tes yang didesain untuk menguji kemampuan berpikir siswa, khususnya kemampuan untuk memahami dan bernalar.

Kemampuan ini diperlukan untuk dapat berhasil dalam pendidikan formal, khususnya pendidikan tinggi.

Pada saat SBMPTN 2022 dan sebelumnya, juga terdapat soal TPS. Bedanya, dulu ada tes potensi akademik yang menguji siswa di beberapa mata pelajaran. Pada tahun 2023, tes tersebut sudah tidak digunakan lagi.

Baca juga: 20 Jurusan Universitas Brawijaya Sedikit Peminat, Referensi SNPMB 2023

TPS terdiri dari empat subtes, yaitu Penalaran Umum, Pemahaman Bacaan dan Menulis, Pengetahuan dan Pemahaman Umum, dan Pengetahuan Kuantitatif.

Sebelum pendaftaran Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) dibuka, ada baiknya siswa atau calon mahasiswa mengetahui materi, jumlah soal dan durasi waktu yang ada. Berikut informasi selengkapnya.

1. Penalaran Umum (30 soal: 30 menit)

Penalaran Umum adalah subtes yang menguji kemampuan siswa dalam memecahkan masalah baru yang belum pernah dihadapi sebelumnya, serta kemampuan bernalar secara abstrak.

Subtes Penalaran Umum terdiri dari tiga komponen yaitu Penalaran Deduktif, Penalaran Induktif, dan Penalaran Kuantitatif.

Baca juga: 7 Dokumen buat Daftar KIP Kuliah, Persiapan Siswa SNPMB 2023

Berikut jumlah soal, durasi dan  pengerjaan subtes Penalaran Umum:

Penalaran Induktif: 10 soal (10 menit)

Penalaran induktif adalah kemampuan untuk mengamati fakta-fakta atau kejadian untuk menemukan prinsip dan aturan yang mendasarinya.

Penalaran Deduktif: 10 soal (10 menit)

Adalah kemampuan seseorang untuk bernalar secara logis dengan menggunakan premis-premis dan prinsip-prinsip yang telah diketahui sebelumnya.

Untuk kemampuan berpikir  siswa diajak memecahkan masalah yang berkaitan dengan angka.