Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Menunda Tugas atau Pekerjaan? Ini Dampaknya bagi Masa Depan

Kompas.com - 30/12/2022, 10:30 WIB
Angela Siallagan,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kebiasaan menunda-nunda pekerjaan atau tugas (procrastination) bisa terjadi pada semua kalangan dan segala jenjang usia, baik disengaja maupun tidak. Namun, tanpa disadari, seringnya menunda-nunda pekerjaan dapat berdampak pada cita-cita atau target di masa depan.

Ada beragam alasan orang menjadi procrastination ketika dihadapkan pada pekerjaan atau tugas tertentu, misalnya rasa tidak mood untuk melakukannya, tidak tahu mana yang harus dilakukan lebih dulu, burnout, atau mungkin depresi.

Sebagai contoh, kamu sudah membuat niat untuk mengerjakan tugas kuliah pada malam hari, tetapi ketika malam tiba, motivasi belum terkumpul, sehingga kamu tergoda menonton YouTube dan berselancar dengan media sosial sampai larut malam dan akhirnya tertidur. Esoknya, telat bangun dan tidak mengerjakan tugas.

Baca juga: Beasiswa S1-S2 Brunei Darussalam 2023, Tunjangan Rp 7 Juta Per Bulan

Hal tersebut dipaparkan oleh praktisi pendidikan sekaligus Chief Education Officer Zenius, Sabda PS.

Ia menyontohkan, seseorang punya 10 daftar kegiatan yang harus dilakukan untuk bisa masuk kampus impian. Namun, pilihan untuk  menunda-nunda pada akhirnya hanya membuat orang tersebut melakukan 1 hal. Pada akhirnya, cita-cita masuk kampus impian bisa gagal.

“Ingat, kunci sukses kalau kata Brian Tracy adalah salah satu ini, kamu harus tentuin the price of succes. Apa sih yang harus saya bayar ini untuk sukses? dan semua itu dibayar di muka,” ucap Sabda seperti dilansir dari laman Instagram Zenius.

Ia berpendapat bahwa seseorang tidak bisa sukses dengan menjalankan hal yang biasa-biasa saja. Orang sukses tidak bisa reaktif atau hanya mengerjakan apa yang ada di depan mata. Melainkan harus punya rencana.

No. Kebanyakan (orang sukses) semua harus punya goal, harus punya rencana,” paparnya.

Baca juga: 5 Ciri Kamu Termasuk Orang Cerdas, Bukan Hanya Dilihat dari IQ

Dampak menunda pekerjaan atau tugas

Melansir laman Gramedia.com, kebiasaan menunda atau procrastination merupakan respons otak yang menjadi stressor (stres) bagi manusia yang menimbulkan kecemasan dalam mengaktivasi area di otak yang dikaitkan dengan nyeri.

Dengan demikian, otak mencari cara untuk menghentikan perasaan negatif tersebut dengan mengalihkan perhatian kamu pada kegiatan yang lebih menarik dan menyenangkan dan menghibur, misalnya menonton YouTube satu jam.

Apabila orang memiliki kebiasaan untuk menunda suatu tugas atau procrastination, akan berdampak pada dirinya secara jangka panjang.

Penelitian dari University of Vermont menyebutkan mahasiswa yang menunda pekerjaan umumnya memiliki nilai yang lebih rendah di akhir semester. Selain itu, dampak buruk yang dirasakan menjadi khawatir, tertekan, mudah stres, dan rendah diri.

Dampak tersebut timbul karena hormon adrenalinnya akan bereaksi. Kelenjar adrenal dan beberapa neuron pada sistem saraf pusat membuat frekuensi detak jantung meningkat dan keringat dingin. Tubuh terus mengeluarkan hormon ini, akan menyebabkan stres dan mengganggu sistem pencernaan.

Agar kamu tidak memiliki kebiasaan untuk menunda pekerjaan, berikut tips yang dapat kamu terapkan dalam dirimu untuk mengatasi kebiasaan menunda pekerjaan atau tugas.

Baca juga: Ingin Lebih Produktif, Intip Buku Antimalas dan Suka Menunda

Tips mengatasi kebiasaan menunda tugas atau pekerjaan

1. Membuat daftar prioritas

Buatlah daftar tugas yang harus kamu kerjakan dan tanggal deadline-nya. Dengan begitu kamu bisa memperkirakan jangka waktu tugas tersebut akan selesai dan tugas yang harus dikerjakan terlebih dahulu.

Kamu bisa pakai jadwal tertulis, kalender, atau to do list yang bisa dicatat di handphone, membuat di meja kerja, atau tempat yang sering kamu lihat. Jangan lupa pasang alarm agar kamu selalu ingat untuk segera menyelesaikannya sebelum tenggat waktu.

2. Membuat deadline palsu

Kamu juga perlu membuat deadline palsu, sebagai contoh deadline seharusnya tanggal 20, tetapi kamu majukan menjadi tanggal 17, sehingga membuat kamu terdorong untuk cepat mengerjakan tugas tersebut. Jika deadline harus dikumpulkan hari Senin, maka kamu dapat mengerjakannya pada hari Kamis atau Jumat.

Membuat deadline palsu juga akan membebaskan kamu dari rasa panik. Jika hasil pekerjaan belum sempurna, kamu masih ada waktu untuk memperbaikinya. Kamu juga akan merasa lebih puas dan rasanya bebas dari beban jika sudah menyelesaikan tugas sebelum deadline.

Baca juga: 3 Faktor Pengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa Selama Pandemi Covid-19

3. Mencicil tugas

Kalau kamu merasa kesulitan atau merasa bosan melakukan banyak pekerjaan sekaligus, cobalah membuat jadwal mini task. Kamu dapat mencicil satu pekerjaan dengan mengerjakannya perlahan-lahan, mulai dari hal-hal kecil terlebih dahulu, seperti hal apa yang harus dilakukan, apa yang dibutuhkan, bagaimana kerangka kerjanya, dan lain-lain.

Lakukan setiap pekerjaan secara bertahap atau bisa kamu kerjakan dari yang paling mudah dahulu. Trik ini membantu kamu agar tidak lagi membuat alasan untuk tidak segera mengerjakan tugas dan terkesan bahwa kamu sudah membuat pencapaian.

4. Memberi apresiasi pada diri sendiri atau self-reward

Apabila kamu berhasil menyelesaikan tugas, biasakan untuk memberi apresiasi pada diri kamu sendiri dengan memberikan reward kepada diri sendiri.

Hal ini efektif membuat kamu lebih semangat untuk cepat menyelesaikan pekerjaan. Sesederhana bisa makan enak di restoran, menonton film bersama pacar atau teman, membeli kopi kekinian, atau bermain game setelah kamu menyelesaikan tugas.

Baca juga: 8 Rekomendasi Buku Self Improvement Populer Asal Korea Selatan

5. Bersikap tegas pada diri sendiri

Kamu juga perlu tegas pada diri kamu sendiri dengan berpikir bahwa pekerjaan yang tidak dilakukan dengan maksimal akan merugikan diri kamu sendiri, sehingga menunda pekerjaan hanya akan membuat kamu menyesal.

Tegaslah pada diri sendiri bahwa kamu harus cepet menyelesaikan tugas, agar diri kamu cepat lebih tenang dan membuatmu tumbuh jadi pribadi dengan kebiasaan yang baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com