Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpusnas: Tugas Pustakawan Kumpulkan Informasi untuk Publik

Kompas.com - 20/01/2023, 11:35 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando menyatakan tugas pustakawan adalah mengumpulkan berbagai informasi yang tersebar kemudian disajikan untuk kepentingan publik.

Untuk itu, Kepala Perpusnas mendorong para pustakawan agar menguasai berbagai ilmu pengetahuan.

Baca juga: 18.964 Mahasiswa UGM Peroleh Beasiswa Pendidikan

Selain itu, pustakawan harus menjadi pemimpin dalam menyebarluaskan ilmu pengetahuan kepada masyarakat.

Kehadiran organisasi profesi kepustakawan seperti Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI), dapat menjadi wadah untuk mengembangkan hal tersebut, bahkan hingga ke daerah.

Dia menegaskan, pustakawan harus hadir untuk masyarakat yang membutuhkan pengetahuan demi memperoleh kecerdasan.

"Sesuai mandatori Undang-Undang Dasar 1945, tugas kita adalah mencerdaskan anak bangsa. Jadi apabila tidak diurus dengan baik, IPI bisa dibilang gagal. Maka saya mengajak IPI untuk turun ke daerah bersama Perpusnas," ucap dia dalam keterangannya, Jumat (20/1/2023).

Dia menambahkan, pustakawan melalui organisasi profesi dapat mengambil peran dan pengabdian dalam bidang perpustakaan.

"Organisasi profesi mempunyai kode etik yang mengikat untuk memastikan anggotanya berada dalam koridor yang tepat," ujar dia.

Organisasi profesi kepustakawanan diharapkan akan mengembangkan kepemimpinan yang dapat menjawab tantangan perkembangan dunia perpustakaan pada masa mendatang.

Baca juga: 8 PTN Jurusan Kedokteran Biaya UKT Termurah, buat Daftar SNPMB 2023

Ketua Umum IPI, T. Syamsul Bahri mengatakan, sejak dibentuk pada 1973, masih banyak tantangan yang dihadapi IPI dalam membangun dan mengembangkan perpustakaan dan dunia kepustakawanan di Indonesia.

Namun, IPI akan terus berkolaborasi dan menjadi rekan Perpusnas dalam menjalankan programnya.

"Salah satunya dalam pencapaian lima tingkatan literasi di Indonesia di mana pada setiap tingkatannya banyak pihak yang berperan di dalamnya. Ini tidaklah mudah. Semua pustakawan harus memahami lima tingkatan literasi. IPI tidak bisa hanya diam," ungkapnya.

Presiden Persatuan Pustakawan Malaysia, Ghazzali Mohamed Fadzhil menjelaskan, seorang pustakawan harus memahami bahwa dirinya bukan menjalankan tugas mengurus buku.

"Pola pikir kita harus diubah, di mana saya berpendapat bahwa sebenarnya apa yang kita urus adalah ilmu. Bukan bukunya tapi apa yang ada di dalam buku," jelas dia

Dengan begitu, pustakawan akan lebih berani untuk mengubah wajah perpustakaan. Dengan adanya perubahan pola pikir tersebut, pustakawan sebagai pemimpin akan lebih berani untuk mendekati masyarakat.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com