Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program "Ayo Jadi Guru" Ajak Generasi Muda Jadi Guru Abad 21

Kompas.com - 26/01/2023, 20:04 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Pendidik sekaligus Ketua Kampus Guru Cikal, Marsaria Primadonna mengatakan bahwa generasi muda masa kini jarang yang ingin jadi guru karena stigma bahwa guru merupakan profesi yang kurang sejahtera.

Generasi muda jarang yang mau jadi guru karena stigma selama ini. Guru dianggap kurang sejahtera dan tidak menarik," ujar Marsaria yang akrab disapa Pima dalam keterangan resmi beberapa waktu lalu.

Guru adalah profesi yang tak terganti teknologi

Padahal, menurut Pima banyak sekali kenikmatan menjadi seorang guru. Ia pun mengajak generasi muda untuk menjadi guru melalui program Ayo Jadi Guru besutan Kampus Guru Cikal.

Baca juga: Kisah Guru Isdiarto, Seberangi 5 Muara dan Jalan Berlumpur demi Mengajar

Pima menjelaskan, seorang guru pasti selalu tidak sabar untuk bekerja atau kembali bertemu dengan murid-muridnya. Mendengarkan berbagai pandangan murid, melihat aktivitas mereka, hingga mengamati perkembangan murid adalah hal yang membahagiakan.

"Jadi guru itu menyenangkan," ujarnya.

Soal karier pun, paparnya seorang guru seharusnya tidak perlu khawatir. Ada banyak pilihan karier protean yang bisa ditekuni guru.

Seperti menjadi guru penulis, guru content creator, guru asesor, dan masih banyak lainnya. Apalagi, guru merupakan profesi yang tidak akan tergantikan oleh teknologi.

Apalagi, Kemdikbudristek menyatakan Indonesia masih kekurangan jumlah pendidik hingga 1 juta guru. Angka tersebut diprediksi akan terus meningkat.

Namun, untuk menjadi guru masa kini memang diperlukan kompetensi berbeda untuk bisa mengajar murid-murid abad ke-21.

Baca juga: Ajarkan Siswa Literasi Numerasi lewat Bertani, Ini Cerita Guru di Kediri

Menurutnya, guru abad ke-21 harus merdeka belajar atau berpihak pada murid, memiliki kemampuan merancang kurikulum yang berorientasi pada kebutuhan murid, serta cerdas digital.

Menjadi guru yang cerdas digital bukan sekedar menggunakan bermacam-macam aplikasi. Melainkan juga mampu mengintegrasikan teknologi, pedagogi, dan keahlian subjeknya untuk membuat strategi pembelajaran di kelas.

“Tentu tidak bisa disamakan ya mengajar murid di abad ke-19 dengan sekarang. Oleh karena itu, kalau di Kampus Guru Cikal, kami menyelenggarakan program Ayo Jadi Guru. Di program ini kami ajak generasi muda, dengan latar pendidikan apa pun, yuk jadi guru dengan kompetensi abad ke-21. Kita ciptakan pembelajaran yang merdeka di ruang-ruang kelas,” tukasnya.

Salah seorang peserta Ayo Jadi Guru (AJG), Namira Fauzia merasa yakin jika guru bisa menyajikan pembelajaran yang bermakna bagi murid tanpa harus menggunakan biaya yang besar.

Baca juga: Lulusan S1 Mau Jadi Guru? Kemendikbud Buka 40.000 Kuota Calon Guru di PPG

“Yang paling menarik saat Sesi Expert Talk karena langsung diperlihatkan contoh konkret praktik baik. Melihat sesi belajar yang anak-anaknya aktif, memotivasi saya bahwa pembelajaran seperti itu sangat dapat direalisasikan,” kata Namira.

Terkait karier sebagai seorang guru, Namira tidak khawatir dengan stigma yang ada.

Lulusan S1 Sastra Arab yang saat ini sedang menempuh pendidikan S2 Ekonomi Syariah itu yakin, menjadi guru akan membuatnya bahagia.

“Saya bahagia kalau melakukan hal yang saya senangi dan bermanfaat untuk orang lain. Kalau jadi guru yang mengajarnya bisa memberi makna, pasti akan bahagia melihat output murid,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Kemendikdasmen Minta Guru Tak Tergiur Janji Kelulusan Seleksi PPG Guru Tertentu 2025

Kemendikdasmen Minta Guru Tak Tergiur Janji Kelulusan Seleksi PPG Guru Tertentu 2025

Edu
Jurusan UI dengan Biaya Uang Pangkal Termahal di Jalur Mandiri, Kedokteran Berapa?

Jurusan UI dengan Biaya Uang Pangkal Termahal di Jalur Mandiri, Kedokteran Berapa?

Edu
10 Jurusan UI dengan Uang Pangkal Termurah Jalur Mandiri SIMAK UI 2025

10 Jurusan UI dengan Uang Pangkal Termurah Jalur Mandiri SIMAK UI 2025

Edu
Apa Jadinya Bumi Tanpa Serangga? Simak Penjelasan Pakar IPB

Apa Jadinya Bumi Tanpa Serangga? Simak Penjelasan Pakar IPB

Edu
Siswanya Banyak Diterima Kampus Top Dunia, Ini Biaya SMA Pradita Dirgantara

Siswanya Banyak Diterima Kampus Top Dunia, Ini Biaya SMA Pradita Dirgantara

Edu
Cek 2 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Bisa Kuliah Gratis

Cek 2 Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan, Bisa Kuliah Gratis

Edu
Tunjangan Insentif Guru Non-ASN di RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Cek Kriterianya

Tunjangan Insentif Guru Non-ASN di RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Cek Kriterianya

Edu
Tren Pekerjaan yang Akan Melejit dan Merosot di Tahun 2030

Tren Pekerjaan yang Akan Melejit dan Merosot di Tahun 2030

Edu
Kecurangan UTBK SNBT 2025 dan Robohnya Integritas, Perlu Ganti Sistem?

Kecurangan UTBK SNBT 2025 dan Robohnya Integritas, Perlu Ganti Sistem?

Edu
Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

Edu
Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

Edu
Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

Edu
Mahasiswi FK Unhas Jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

Mahasiswi FK Unhas Jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

Edu
Beasiswa 'Fully Funded' LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

Beasiswa "Fully Funded" LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

Edu
Dedi Mulyadi Akan Jemput Anak Tak Patuh, Orangtua: Mau Dibawa ke Mana?

Dedi Mulyadi Akan Jemput Anak Tak Patuh, Orangtua: Mau Dibawa ke Mana?

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau