KOMPAS.com - Di Indonesia, permasalahan sampah selalu ada. Untuk itu diperlukan upaya agar sampah bisa dikurangi dengan cara dimanfaatkan kembali.
Hal itu agar sampah yang ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) bisa berkurang. Sehingga bumi juga dapat terjaga dan terlindungi.
Sebagai generasi muda, siswa yang masih sekolah haru bisa berpartisipasi dalam pengelolaan sampah yang baik. Caranya dengan memilah sampah sesuai dengan jenisnya.
Semua itu bisa dilakukan ketika kamu berada di area publik dan melihat tempat sampah yang berwarna-warni. Itu untuk membedakan mana sampah yang bisa diolah dan tidak bisa diolah.
Baca juga: 4 Cara Menjaga Kelestarian Tanah, Info bagi Siswa
Melansir laman Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, Rabu (22/2/2023), ini jenis sampah dan beberapa contohnya.
Adapun sampah organik merupakan sampah yang sifatnya mudah terurai di alam (mudah busuk) seperti sisa makanan, daun-daunan, atau ranting pohon.
Sampah organik umumnya ditaruh di tempat sampah berwarna hijau. Dengan memisahkan sampah organik dalam wadah tersendiri, maka dapat memudahkan sampah organik diproses menjadi pupuk kompos.
Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang sifatnya lebih sulit diurai seperti sampah plastik, kaleng, dan styrofoam.
Sampah anorganik umumnya diwadahi dengan tempat sampah berwarna kuning. Dengan adanya tempat sampah khusus maka dapat mempermudah pemanfaatan sampah anorganik sebagai kerajinan daur ulang atau daur ulang di pabrik.
Baca juga: Cara Membuat Jamu Beras Kencur, Bisa Dicoba Siswa di Rumah
Sedangkan jenis sampah berikutnya ialah sampah B3. Sampah ini umumnya diwadahi dengan tempat sampah berwarna merah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.