Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/03/2023, 11:29 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Kemenag) Nizar mengukuhkan tujuh guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry.

Mereka yang dikukuhkan adalah:

  • Prof. Syamsul Rijal sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Filsafat Islam pada faklutas Ushuluddin dan Filsafat.
  • Prof. Nazaruddin A Wahid sebagai guru besar dalam bidang Fikih Muamalah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
  • Prof. Fauzi sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Fikih pada faklutas Ushuluddin dan Filsafat.
  • Prof. T Zulfikar sebagai guru besar dalam bidang English Language Research pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
  • Prof. Muhammad Siddiq sebagai Guru besar dalam bidang Ilmu Hukum pada Fakultas Syariah dan Hukum.
  • Prof. Mujiburrahman sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Pemikiran Islam pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.
  • Prof. Asna Husin sebagai guru besar dalam bidang Filsafat Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

Baca juga: Masuk Sekolah Pukul 05.00 Pagi di NTT, Kemendikbud: Kami Akan Lindungi Siswa

Pengukuhan yang berlangsung di Auditorium Prof. Ali Hasjmy Kopelma Darussalam Banda Aceh ini disaksikan pimpinan dan anggota senat serta para Wakil Rektor UIN Ar-Raniry.

Dengan dikukuhkannya tujuh guru besar ini, maka UIN Ar-Raniry saat ini memiliki 24 guru besar aktif.

"Semoga seluruh profesor yang ada di UIN Ar-Raniry, termasuk yang dikukuhkan hari ini, diberi kemudahan Allah SWT untuk berkiprah optimal dengan kepakaran masing-masing, bagi bangsa dan kemaslahatan manusia," ujar Nizar mengutip laman Kemenag, Jumat (3/3/2023).

Nizar berharap para guru besar ini dapat berperan dalam membangun semangat Kemenag baru dan semangat baru dalam mengelola Kemenag.

Menurutnya, ada tiga kata kunci semangat Kemenag baru. Pertama, manajemen pelayanan dan tata kelola birokrasi yang harus semakin baik.

"UIN Ar Raniry harus terus meningkatkan kualitas layanan dan manajemen birokrasi yang berorientasi pelayanan prima dan profesional," jelas dia.

Kedua, penguatan moderasi beragama. Salah satu penekanan moderasi beragama adalah pada penguatan literasi keagamaan, budaya toleransi, dan nilai-nilai kebangsaan.

Ketiga, persaudaraan, yang meliputi merawat persaudaraan umat seagama, memelihara persaudaraan sebangsa dan setanah air dan mengembangkan persaudaraan kemanusiaan.

Halaman Selanjutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com