KOMPAS.com - Orangtua belakangan ini banyak mendorong anaknya untuk belajar bahasa Inggris di usia lima tahun ke bawah atau golden age.
Jika bersekolah, anak-anak tersebut akan masuk ke dalam kelas toddlers atau pre-school.
Baca juga: 4 Tips Belajar Bahasa Inggris yang Efektif
Fenomena ini menarik perhatian Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rina Wahyu Setyaningrum.
Menurut dia, pembelajaran bahasa Inggris untuk anak-anak merupakan pilihan dari masing-masing orangtua.
Meski demikian, ada beberapa aspek yang tetap perlu diperhatikan ketika mengajarkan bahasa Inggris ke balita.
Pertama, memastikan bahwa anak telah memiliki paling tidak satu bahasa yang dipahami dengan baik.
"Misalnya saja bahasa Indonesia yang digunakan di berbagai dalam kegiatan pembelajaran atau bahasa resmi di sekolah maupun lingkungan," ucap dia mengutip laman UMM, Kamis (9/3/2023).
Rina melanjutkan, ketika anak sudah memiliki satu bahasa, maka ia akan lebih mudah menghubungkan antara bahasa yang satu dengan bahasa yang lainnya.
Namun ketika anak tersebut tidak mengetahui satu bahasa dengan baik, ia menyarankan untuk tidak memaksakan anak mempelajari bahasa lain.
Kedua, orangtua juga harus mengetahui metode apa yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Inggris tersebut.
Pada masa golden age, anak dapat belajar bahasa Inggris dengan berbagai macam aktivitas.
"Seperti misalnya menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Mereka juga harus belajar dengan senang, bahagia dan dapat menikmati prosesnya," ucap dia.
Belajar bahasa Inggris, menurut Rina, tidak hanya dapat dilakukan dengan membaca dan menulis.
Kedua kegiatan ini justru dapat menyebabkan kebingungan berbahasa bahkan frustasi pada anak.
Baca juga: Siswa SMK Ini Temukan Bug Langka di Google, Raih Hadiah Rp 76 Juta
Apalagi anak-anak memiliki tingkat konsentrasi yang tergolong pendek, sehingga guru harus memperhatikan kegiatan-kegiatan apa yang bisa mengakomodir.