Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Guru dan Penggerak Pendidikan Berbagi Praktik Baik Pembelajaran

Kompas.com - 20/03/2023, 18:00 WIB
Valencia Putri,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Untuk membagikan praktik baik pembelajaran yang berfokus pada murid, Yayasan Guru Belajar menggelar pelatihan publikasi merdeka belajar yang dihadiri oleh para guru penggerak pendidikan, praktisi pendidikan, hingga media.

Dalam sesi Ngobrol Praktik Baiksebanyak sembilan guru penggerak pendidikan hadir berbagi kisah baik pembelajaran yang berfokus pada murid.

Sesi ini menjelaskan apa saja yang seharusnya diperbaiki dalam pendidikan. Salah satunya ialah pendidikan harus ditumbuhkan dari individu dan ekosistem sekitarnya, bahwa keterlibatan orangtua amat berperan dalam memajukan pendidikan.

Baca juga: 10 Jurusan DKV Miliki Peminat Terbanyak, Referensi SNBT 2023

Amalia Jiandra selaku Tim Kurikulum Yayasan Guru Belajar memaparkan bahwa, Merdeka Belajar merupakan pembelajaran yang berfokus pada kebutuhan murid.

"Pelajar yang menentukan tujuan, cara, dan penilaian belajarnya. Dari sudut pandang pengajar, merdeka belajar berarti belajar yang melibatkan murid dalam penentuan tujuan, memberi pilihan cara, dan melakukan refleksi terhadap proses dan hasil belajar," tutur Amalia alam acara Media dan Gathering Pelatihan Publikasi Merdeka Belajar, Kamis (16/3/2023).

Yayasan Guru Belajar, lanjut dia, melakukan Praktik Baik dengan memberikan inovasi-inovasi baru kepada guru dalam memberikan pembelajaran kepada siswa.

"Yayasan Guru Belajar juga menaungi sekolah-sekolah di daerah terpencil agar lebih berkembang. Inovasi-inovasi ini akan dipaparkan kepada guru-guru yang sekolah nya dinaungi oleh Yayasan Guru Belajar, dan guru bisa menerapkannya kepada siswa, salah satunya adalah bagaimana membuat media pembelajaran yang menarik seperti menggunakan pop up book untuk menarik siswa agar tertarik belajar dengan sendirinya," paparnya.

Ia berharap, inovasi ini bisa mengurangi keresahan yang terjadi di dunia pendidikan atau disebut miskonsepsi belajar yang dirasakan selama sekolah, seperti belajar hanya untuk ujian, kendali belajar ada pada pengajar, belajar adalah menghafal dan menggunakan rumus, dan sebagainya. Siswa seharusnya terlibat dalam pembelajaran memilih sesuai apa yang menjadi minatnya.

Baca juga: RUU PPRT Disahkan demi Hak Perempuan Lebih Baik

Dalam sesi ini, guru Rivolan Priyanti selaku Koordinator Pengawas SMK Provinsi Sumatera Utara menambahkan bahwa belajar seharusnya sesuai dengan yang dibutuhkan siswa.

"Ini yang saya rasakan saat sekolah, sehingga saat kerja pengalaman ini belum saya miliki, akhirnya harus cari sendiri," ucap Rivolan dalam acara Media dan Gathering Pelatihan Publikasi Merdeka Belajar.

Menurutnya, yang seharusnya terjadi ialah siswa aktif belajar dan mendapat pembelajaran yang sesuai dengan minat, tidak hanya belajar sekedar menghafal namun ada aksi nyata yang bisa diimplementasikan di kehidupan sehari-hari.

Merdeka belajar, lanjut dia, bukan berarti semua terserah siswa tetapi ada kompetensi yang tetap dimiliki. Perilaku tersebut memang membutuhkan komitmen agar bisa diterapkan dengan konsisten dan dapat mendukung pengembangan pendidikan siswa.

Namun, ia menyebut informasi terkait pendidikan masih belum begitu banyak yang menyorot pendidikan sebenarnya, dari sisi pendidikan belum begitu banyak. Lebih banyak kebijakan pendidikan yang masih banyak muncul di media.

Baca juga: Anak Wapres Maruf Amin Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unesa

Nunuk Rizal Puji, guru TIK di SMA Negeri 1 Petungkriyono yang juga menjadi Ketua Guru Belajar Nusantara menambahkan, "Harapannya ada cerita inspiratif untuk menggerakan pendidikan bisa lebih banyak," Nunuk dalam acara Media dan Gathering Pelatihan Publikasi Merdeka Belajar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau