Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/04/2023, 15:18 WIB
Valencia Putri,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Hasil riset Universitas Helsinki yang diakui dunia internasional mendapati, lingkungan sangat berpengaruh dalam memaksimalkan masa emas anak usia dini (usia 0-6 tahun).

Selama masa emas, penyerapan pengalaman positif akan mempengaruhi kesehatan fisik, perkembangan otak, dan pertumbuhan mental anak.

Untuk itu, peneliti mendorong orangtua dan guru sebagai fasilitator belajar anak usia dini untuk menghadirkan lingkungan yang aman serta stimulasi belajar melalui interaksi yang sesuai, yaitu bermain.

Baca juga: 5 Ciri Kamu Termasuk Orang Cerdas, Bukan Hanya Dilihat dari IQ

Pakar Pendidikan Anak, Damar Wijayanti menyebut, ketika bermain anak memiliki kesempatan untuk belajar banyak hal. Namun, orangtua kerap menggap remeh kekuatan bermain.

"Padahal, melalui bermain anak-anak sedang mengumpulkan pengalaman-pengalaman sebagai fondasi yang kuat untuk perkembangan optimal mereka ke depannya. Inilah mengapa bermain adalah cara paling tepat untuk anak belajar,” jelas Damar dalam  acara ”HEI Schools Senayan: Building the Best Learning Environment through Play”, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (6/4/2023).

Ketika bermain, lanjut dia, anak juga memiliki kesempatan untuk melakukan kesalahan dalam konteks yang aman, hal ini akan membantu mereka mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang sebuah konsep yang sedang dipelajari, sehingga mereka memahami hal yang perlu dilakukan dan tidak dilakukan di lingkungan dan interaksinya sehari-hari.

Menurutnya, ada bermacam-macam kegiatan bermain. Salah satunya yang bisa mengoptimalkan peran bermain dalam perkembangan otak dan kecerdasan anak adalah mengkombinasikan permainan anak dengan tuntunan orang dewasa.

Baca juga: 6 Tanda Anak Cerdas Secara Emosional dan Cara Mengoptimalkannya

Caranya, beri ruang kepada anak untuk memimpin permainan tetapi orangtua tetap melakukan pendampingan untuk target-target yang harus dipenuhi.

“Pertama adalah orang dewasa yang set up tempat bermain agar anak bisa menyerap sesuatu dari lingkungannya sesuai dengan tujuan pembelajaran, misal ingin mengenalkan konsep matematika pada anak, di set up bermain jual beli tetapi anak bebas memilih apa yang dijual dan apa yg dilakukan dalam permainan jual beli, hal ini untuk mengajarkan konsep dasarnya,” jelas Damar.

Cara kedua, orang dewasa bisa sebagai pengamat dan bisa memberikan pertanyaan tentang what, why, and how learning. Pastikan tidak mengarahkan anak sehingga anak juga bebas bercerita.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com