Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

VOC Masuk ke Indonesia pada Tahun Berapa? Ini Sejarah Pembentukannya

Kompas.com - 10/04/2023, 13:09 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia yang dulu masih disebut Nusantara punya banyak kekayaan alam yang tak dimiliki oleh negara lain.

Tak heran jika negara Eropa datang ke Nusantara untuk berdagang rempah-rempah. Namun ternyata, negara Belanda memonopoli perdagangan di jalur lintas Asia.

Hal itu dapat dilihat dengan didirikannya perusahaan dagang bernama VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie).

Melansir laman SMAN 13 Semarang, VOC adalah kongsi dagang Belanda yang mampu menguasai Nusantara pada abad ke-17. Selama menjajah di Indonesia banyak kontroversi yang dilakukan oleh VOC.

Baca juga: Sejarah Masuknya Belanda ke Indonesia dan Tujuan Dibentuknya VOC

Masuknya VOC di Indonesia

Bagi siswa yang sedang belajar sejarah tentang VOC, maka ini sedikit informasinya. VOC masuk ke Indonesia pada tahun 1602 yang dilatarbelakangi adanya persaingan dagang antar pedagang Belanda.

Keberadaan VOC menjadi sangat menguntungkan bagi Belanda mengingat VOC menjadi pemasukan terbesar Belanda.

Setelah mengalami perkembangan yang pesat, VOC menghadapi masalah dengan pedagang Spanyol dan Portugis.

Hal tersebut membuat pemerintah Belanda memberikan Hak Octroi (hak istimewa) kepada VOC. Hak octroi memberikan akses penuh kepada VOC layaknya sebuah kerajaan.

Ini isi hak octroi, yakni:

  1. Hak melakukan monopoli perdagangan
  2. Hak atas perekrutan pegawai
  3. Membentuk angkatan perang
  4. Melakukan perang
  5. Membangun benteng dan melakukan perjanjian
  6. Mencetak dan mengeluarkan uang

Adapun hak octroi bertujuan untuk menyingkirkan Portugis dan Spanyol menguasai Nusantara serta memaksa penguasa Jawa untuk hanya berdagang dengan VOC. Dengan adanya hak octroi ini VOC menjadi kongsi dagang yang paling cepat perkembangannya.

Baca juga: Rangkuman Agresi Militer Belanda I dan II

Kebijakan ekonomi VOC

Tentunya, banyak pro dan kontra kebijakan yang dikeluarkan oleh VOC. Berikut adalah kebijakan ekonomi VOC:

1. Hak Ekstripasi

Hak ekstripasi adalah hak untuk menebang dan membakar rempah–rempah dengan tujuan menstabilkan harga rempah–rempah.

2. Contingenten

Contingenten ialah kebijakan wajib pajak yang harus dibayarkan sesuai nominal yang telah ditentukan VOC. Pajak ini berupa hasil bumi. Sayangnya tidak ada sistem ganti rugi jika terjadi kegagalan panen.

3. Verplichte Leverantie

Verplichte Leverentie adalah kebijakan menyerahkan hasil bumi hanya kepada VOC.

4. Pelayaran Hongi

Pelayaran hongi adalah ekspedisi pengawasan perdagangan di wilayah Ambon, Maluku, Seram dan Ternater Tidore untuk mencari transaksi perdagangan gelap dari para pedagang.

Adapun kebijakan ini bertujuan untuk mengontrol perdagangan sekaligus mengawasi jalannya monopoli.

Baca juga: Era Pemerintahan Hindia Belanda

Bentuk perlawanan terhadap VOC

1. Perlawanan Sultan Nuku

2. Perlawanan Sultan Agung

3. Perlawanan Banten

4. Perlawanan Mataram Islam

5. Perlawanan Goa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Tunjangan Insentif Guru Non-ASN di RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Cek Kriterianya

Tunjangan Insentif Guru Non-ASN di RA dan Madrasah Cair Juni 2025, Cek Kriterianya

Edu
Tren Pekerjaan yang Akan Melejit dan Merosot di Tahun 2030

Tren Pekerjaan yang Akan Melejit dan Merosot di Tahun 2030

Edu
Kecurangan UTBK SNBT 2025 dan Robohnya Integritas, Perlu Ganti Sistem?

Kecurangan UTBK SNBT 2025 dan Robohnya Integritas, Perlu Ganti Sistem?

Edu
Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

Edu
Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

Edu
Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

Edu
Mahasiswi FK Unhas jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

Mahasiswi FK Unhas jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

Edu
Beasiswa 'Fully Funded' LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

Beasiswa "Fully Funded" LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

Edu
Dedi Mulyadi Akan Jemput Anak Tak Patuh, Orangtua: Mau Dibawa ke Mana?

Dedi Mulyadi Akan Jemput Anak Tak Patuh, Orangtua: Mau Dibawa ke Mana?

Edu
Akademisi Minta Pemerintah Lindungi Hak Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan

Akademisi Minta Pemerintah Lindungi Hak Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan

Edu
Pendaftaran Pendidikan Profesi Guru Tertentu 2025 Dibuka, Cek Alurnya

Pendaftaran Pendidikan Profesi Guru Tertentu 2025 Dibuka, Cek Alurnya

Edu
Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Batch 1 Dimulai, Peserta Capai 325.000

Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Batch 1 Dimulai, Peserta Capai 325.000

Edu
SPMB 2025 Dimulai Mei, Simak Syarat Daftarnya untuk Semua Jalur

SPMB 2025 Dimulai Mei, Simak Syarat Daftarnya untuk Semua Jalur

Edu
Ukrida Gelar Wisuda Ke-67, Tegaskan Komitmen Pendidikan Tinggi Berdampak bagi Masyarakat

Ukrida Gelar Wisuda Ke-67, Tegaskan Komitmen Pendidikan Tinggi Berdampak bagi Masyarakat

Edu
Syarat Jalur PPKB dan Seleksi Prestasi UI 2025, Buka sampai 2 Juni

Syarat Jalur PPKB dan Seleksi Prestasi UI 2025, Buka sampai 2 Juni

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau