KOMPAS.com - Biasanya, saat hari raya lebaran banyak beredar uang kertas yang baru. Tapi, masyarakat juga harus waspada akan uang palsu.
Sebab, masih sering terjadi peredaran uang palsu di masyarakat. Apalagi mendekati hari raya Idul Fitri di mana kebutuhan uang tunai semakin meningkat.
Orang-orang menukarkan pecahan uang tertentu untuk dibagi-bagikan kepada sanak saudaranya di kampung halaman.
Tentunya, sebagai masyarakat pengguna alat transaksi ini kita harus cerdas dan jeli supaya kita tidak terjebak dalam peredaran uang palsu.
Baca juga: Mahasiswa Ingin Liburan yang Beda? Perhatikan Dulu 3 Hal Ini
Mungkin cara yang paling mudah ialah dengan menerapkan 3D, (dilihat, diraba dan diterawang).
Melansir laman Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek, Kamis (20/4/2023), guru Jurusan Akuntansi SMKN 1 Situbondo, Rival Adha Saleh akan memberikan kiat-kiat supaya kita terhindar dari penggunaan uang palsu.
Pada umumnya uang palsu memiliki warna yang lebih pucat dan kusam dibandingkan dengan uang asli. Jika terkena air, warna dari uang palsu juga akan luntur.
Hal ini disebabkan oleh tinta yang digunakan dalam pembuatan uang palsu berbeda dengan yang digunakan untuk membuat uang asli.
Selain itu, pada uang asli juga terdapat benang pengaman yang tampak timbul dan dapat berubah warna.
Baca juga: Ikut Dipamerkan di Hannover Messe, Stereotactic Inovasi Gubes ITS Jadi Produk ke-4 di Dunia
Masyarakat bisa meraba uang yang sedang dipegang. Uang asli memiliki tekstur yang lebih kasar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.