KOMPAS.com -Mi instan menjadi jenis mi yang paling populer karena mudah dimasak dan memiliki harga relatif terjangkau. Selain dikenal karena praktis, mi instan juga dikenal variasi rasa yang beragam.
Akan tetapi, berapa batas aman makan mi dalam seminggu?
Baca juga: Ahli Gizi UM Surabaya: Bahaya Banyak Konsumsi Ceker Ayam
Ahli Gizi Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Tri Kurniawati menyebutkan, mi instan belum dapat dianggap sebagai makanan penuh (wholesome food) karena belum mencukupi kebutuhan gizi yang seimbang bagi tubuh.
Mi yang terbuat dari terigu mengandung karbohidrat dalam jumlah besar, tetapi kandungan protein, vitamin, dan mineralnya hanya sedikit.
“Pemenuhan kebutuhan gizi mi instan dapat diperoleh jika ada penambahan sayuran dan sumber protein,” ujar Tri, dilansir dari laman UM Surabaya.
Mi instan tidak bisa dikonsumsi dikarenakan dalam sekali penyajian mi instan umumnya mengandung lemak dan natrium yang tinggi, tetapi rendah serat, vitamin, dan mineral.
Pola konsumsi mi instan mempunyai pengaruh positif terhadap obesitas abdominal dan hiperkoles-terolemia.
“Konsumsi mi instan lebih dari dua bungkus dalam seminggu berhubungan dengan peningkatan sindrom metabolik yang tinggi pada wanita,” tegasnya lagi.
Pola konsumsi mi instan dapat berkontribusi terhadap pola makan.
Baca juga: Dosen UM Surabaya: Suara Petasan Bisa Merusak Otak, Jantung dan Paru
Konsumsi mi instan yang tinggi cenderung diiringi juga dengan konsumsi makanan fast food lain yang tinggi.
Konsumen yang mengonsumsi mi instan cenderung lebih sedikit mengonsumsi buah dan sayuran.
Tri menegaskan, konsumsi mi lebih baik tidak lebih dari dua bungkus dalam satu minggu dan tidak dijadikan kebiasaan rutin.
Bila ingin mengonsumsi mi instan, sebaiknya diberikan tambahan sayur dan protein, seperti telur, ayam, daging, serta sumber protein yang lain.
“Waspadai pemakaian mi instans yang di jadikan sebagai lauk atau dimakan hanya dengan nasi. Hal tersebut tidak dianjurkan karena hanya mengandung karbohidrat saja,” pungkas Tri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.