Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliah Umum di Unesa: Ini Contoh Olahraga bagi Penderita Diabetes

Kompas.com - 27/05/2023, 16:01 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Unesa

KOMPAS.com - Salah satu penyakit kronis yang bisa menyebabkan kematian ialah diabetes. Maka dari itu, penting bagi masyarakat untuk paham mengenai penyakit diabetes.

Terkait hal itu, Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengadakan kuliah umum dengan menghadirkan narasumber Mohamed Nashrudin bin Naharudin, Ph.D., pakar dari Universiti Malaya (UM), Rabu (24/5/2023).

Menurut dia, diabetes disebabkan oleh dua faktor utama. Pertama karena ketidakmampuan pankreas memproduksi insulin yang cukup untuk memecah gula dalam darah.

Akibatnya, sel-sel tubuh akan mulai kelaparan dan glukosa tidak dapat dipecah. Sehingga lemak mulai dipecah untuk membuat energi.

Baca juga: Webinar UGM: Usia Muda Harus Mulai Waspada Diabetes Melitus

Ia menjelaskan, proses itu mengakibatkan penumpukan bahan kimia yang disebut keton yang menumpuk dalam darah dan urine.

Kalau sudah menumpuk dalam darah dan urine bisa memicu kondisi ketoasidosis pada penderita diabetes. Ketoasidosis bahkan bisa mengancam jiwa jika tidak ditangani secepatnya.

Penumpukan glukosa dalam darah (hiperglikemia) dapat menyebabkan komplikasi, seperti kerusakan ginjal dan saraf, serta masalah pada mata.

"Insuline yang tidak cukup bisa menimbulkan penyakit lain seperti insulinoma, sindrom metabolik hingga sindrom ovarium polikistik," ujarnya dikutip dari laman Unesa, Jumat (26/5/2023).

Harus bisa mengatur pola hidup

Sedangkan faktor kedua yaitu terkait kebiasaan buruk seperti makan–makanan manis dan tinggi gula.

Menurutnya, pola makan yang tidak bagus seperti terlalu banyak mengonsumsi makanan atau minuman manis ini bisa meningkatkan kadar gula dalam darah yang meningkatkan risiko diabetes.

Baca juga: Khasiat dan Manfaat Pisang, Nomor 7 dan 8 Cocok bagi Mahasiswa

Maka dari itu, agar bisa sehat maka masyarakat harus mengatur pola hidup, pola makan dan pola istirahat.

Tak hanya itu saja, ada faktor lain yang juga berpengaruh yaitu olahraga atau aktivitas fisik.

Dia menyarankan, beberapa saat setelah makan tidak langsung tidur atau duduk, tetapi bisa melakukan aktivitas seperti melangkah beberapa kali dan sebagainya. Tujuannya agar karbo yang masuk berubah menjadi energi dan tidak menjadi penumpukan gula.

Olahraga bagi penderita diabetes

Ia juga merekomendasikan beberapa olahraga atau latihan yang bisa dilakukan penderita diabetes, yakni:

1. Olahraga kurang lebih 3-5 kali per minggu.

2. Lakukan selama 150 menit atau lebih per minggu.

3. Intensitas bisa rendah, sedang dan disesuaikan dengan kemampuan.

4. Lakukan aerobic, walking, jogging, swimming, bicycling, half squat dan calf raise.

Baca juga: Peneliti UMS Inovasi Dua Bahan Ini untuk Selamatkan Lingkungan

"Selain olahraga, karbohidrat yang masuk dalam tubuh juga perlu diatur. Kalau itu semua bisa diperhatikan ditambah pola pikir yang positif bisa menurunkan risiko penyakit dan bagi penderita bisa ringan bahkan sembuh kondisinya," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Hasil Ujian Mandiri UGM 2025 Diumumkan 19 Juli, Cek Biaya UKT dan IPI-nya
Hasil Ujian Mandiri UGM 2025 Diumumkan 19 Juli, Cek Biaya UKT dan IPI-nya
Edu
Tim Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Sabet 2 Perak Ajang 'Japan Design, Idea and Invention Expo 2025'
Tim Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Sabet 2 Perak Ajang "Japan Design, Idea and Invention Expo 2025"
Edu
Uang Saku Penerima Beasiswa LPDP Dinilai di Bawah Standar, Apa Kata LPDP?
Uang Saku Penerima Beasiswa LPDP Dinilai di Bawah Standar, Apa Kata LPDP?
Edu
Dedi Mulyadi: Tidak Boleh Ada Anak Jawa Barat yang Putus Sekolah
Dedi Mulyadi: Tidak Boleh Ada Anak Jawa Barat yang Putus Sekolah
Edu
Guru Honorer di Depok Dinonaktifkan, Diduga Lakukan Jual-Beli Kursi SPMB 2025
Guru Honorer di Depok Dinonaktifkan, Diduga Lakukan Jual-Beli Kursi SPMB 2025
Edu
Pemerintah Tetapkan 7 Juli Hari Pustakawan Indonesia, Apakah Jadi Libur Nasional?
Pemerintah Tetapkan 7 Juli Hari Pustakawan Indonesia, Apakah Jadi Libur Nasional?
Edu
Beasiswa DAAD Masih Buka, Kuliah S2-S3 ke Jerman Tanpa Batas Usia
Beasiswa DAAD Masih Buka, Kuliah S2-S3 ke Jerman Tanpa Batas Usia
Edu
Cek Jalur Mandiri UB 2025 yang Masih Buka, Sekian Biaya UKT dan IPI-nya
Cek Jalur Mandiri UB 2025 yang Masih Buka, Sekian Biaya UKT dan IPI-nya
Edu
Kuliah S1-S3 Gratis, Ini Jadwal dan Cara Daftar Beasiswa Unggulan 2025
Kuliah S1-S3 Gratis, Ini Jadwal dan Cara Daftar Beasiswa Unggulan 2025
Edu
Pameran Imersif 'The Redmiller Universe', dari Pendidikan Budaya hingga Pesan Nilai Kehidupan
Pameran Imersif "The Redmiller Universe", dari Pendidikan Budaya hingga Pesan Nilai Kehidupan
Edu
Belum Banyak yang Tahu, Ini Alasan 7 Juli Jadi Hari Pustakawan Indonesia
Belum Banyak yang Tahu, Ini Alasan 7 Juli Jadi Hari Pustakawan Indonesia
Edu
Cegah Penyakit Menular, Calon Siswa Sekolah Rakyat Jalani Pemeriksaan Kesehatan
Cegah Penyakit Menular, Calon Siswa Sekolah Rakyat Jalani Pemeriksaan Kesehatan
Edu
Hasil SPMB Kota Bandung 2025 Jenjang SD-SMP , Live di YouTube Hari Ini
Hasil SPMB Kota Bandung 2025 Jenjang SD-SMP , Live di YouTube Hari Ini
Edu
Satu Rombel 50 Siswa: Jalan Pintas Menyesatkan
Satu Rombel 50 Siswa: Jalan Pintas Menyesatkan
Edu
Studi MIT Ungkap ChatGPT Berpotensi Mengikis Kemampuan Berpikir Kritis
Studi MIT Ungkap ChatGPT Berpotensi Mengikis Kemampuan Berpikir Kritis
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau