Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tujuan Terkait
Tujuan Lestari terkait

Kala Gamelan dan Wayang Jadi Media Pembelajaran Murid di London

Kompas.com - 02/06/2023, 16:19 WIB
Valencia Putri,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) St. Matthew's School London berhasil memukau penonton lewat pertunjukan seni yang menggabungkan wayang, gamelan, dan cerita rakyat dalam acara "Indonesia Goes to School" yang berlangsung di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London, akhir Mei 2023 lalu.

Acara yang berlangsung selama satu jam itu membawakan cerita Roro Jonggrang yang diadaptasi dengan memanfaatkan gamelan dan wayang.

Selain bermain gamelan, para siswa juga membuat prakarya wayang dari kertas yang menampilkan tokoh-tokoh wayang, termasuk tokoh hewan mitologi Nusantara.

Baca juga: Senang Bersekolah, Siswa di Inggris Jarang Diberi PR

Guru kelas, Holly Schow mengapresiasi inisiatif ini karena kontennya sejalan dengan kurikulum sekolah.

"Pihak sekolah sangat mengapresiasi inisiatif ini karena konten pembelajaran gamelan dan wayang selaras dengan kurikulum kami,” ungkap Holly Schow dilansir dari laman Kemendikbud Ristek.

Dalam proyek ini, siswa juga mempelajari konsep-konsep yang relevan dengan mata pelajaran mereka, seperti desain dan teknologi dalam pembuatan wayang dari kertas, sains melalui pengaturan cahaya dan bayangan pada layar, serta storytelling melalui cerita rakyat nusantara, geografi, musik, drama, dan seni rupa.

Program diplomasi seni dan budaya yang diberi nama "Indonesia Goes to School" ini dinilai semakin diminati oleh sekolah-sekolah di London.

 

Aris Daryano, seorang diaspora dan pelaku budaya Indonesia di London mengatakan bahwa program ini berperan penting dalam menghasilkan gagasan diplomasi antar individu berbasis pendidikan.

Berkat kreativitas dan ketekunan, Aris telah mengajarkan gamelan dan wayang kepada masyarakat di Inggris dari berbagai usia.

Baca juga: Cerita Rakhmad Syarif, Menjadi Guru yang Dirindukan Murid

 

Proyek ini, menurut Aris, dapat membangun kesadaran berbudaya dan membantu siswa menjadi warga dunia di masa depan. Siswa, guru, dan orang tua merespons positif gamelan, dengan anak-anak menunjukkan antusiasme saat pertama kali melihat instrumen tersebut.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com