Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Asep, Bisa Lulus S1 Tanpa Skripsi di UM Surabaya

Kompas.com - 03/06/2023, 19:06 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada cerita inspiratif dari salah satu wisudawan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya).

Salah satu wisudawan, Asep Budiyanto bisa lulus tanpa membuat skripsi.

Hal ini tentunya bisa terjadi bukan tanpa sebab. Mahasiswa asal Pekalongan Jawa Tengah ini selama mengenyam pendidikan banyak meluangkan waktunya untuk mengajar mengaji kelompok ibu-ibu dan anak-anak.

Selain itu, anak pasangan Khairun dan Nur Azizah ini memiliki pengalaman hidup yang getir sebelum ia mengenyam pendidikan tinggi di Universitas Muhamamdiyah Surabaya (UM Surabaya).

Baca juga: Beasiswa Indonesia Bangkit Kemenag 2023: Bisa Kuliah S1-S3 Gratis

Nyaris putus sekolah karena kendala ekonomi

Asep mengaku semasa sekolah dia sempat akan berhenti melanjutkan SMA karena kendala biaya.

Keuangan keluarga kala itu belum stabil karena kedua orangtuanya bekerja sebagai buruh kuli dan ibunya sebagai ibu rumah tangga.

Setelah lulus dari SMP Asep sudah bekerja di konveksi Pekalongan khusus pembuatan celana jeans dan daster.

Sebagai sosok yang aktif di masjid Asep mendapatkan rekomendasi untuk lanjut SMA dengan syarat harus tinggal di Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Pondok Pesantren Muhammadiyah Mifathul Ulum.

Rupanya saat tinggal di Panti Asuhan Muhammadiyah Asep sudah mengajar anak-anak warga sekitar.

Baca juga: Cek Jurusan dan Jalur Mandiri 2023 di Universitas Andalas

Mengajar mengaji kalangan ibu-ibu dan anak-anak

Ternyata tekad Asep untuk mengajar mengaji ibu dan anak-anak membawa berkah. Asep mendapatkan tawaran kuliah di UM Surabaya dan masuk di Mahad Umar bin Khattab jurusan Bahasa Arab selama dua setengah tahun.

Kemudian ia kembali mengambil jurusan Al Al Ahwal As Syahsiyah. Saat menjadi mahasiswa di Surabaya ia tinggal bersama seorang dermawan yang mau membiayai kuliahnya.

Asep juga membantu bekerja di tempat tersebut di sebuah kantor notaris.

"Saya mengajar ibu-ibu Asep mengaku bahwa ia mengajar mengaji qoriah setiap satu minggu sekali," tutur Asep seperti dikutip dari laman UM Surabaya, Sabtu (3/6/2023).

Sementara untuk mengajar mengaji untuk anak-anak ia lakukan dari rumah ke rumah.

"Untuk mengajar ngaji untuk anak-anak saya lakukan setiap hari karena permintaan orangtua. Jadi dari satu rumah ke rumah yang lain, dan itu ada 8 rumah," beber Asep.

Saat ditanya mengenai apa yang akan dilakukan setelah lulus, Asep akan melanjutkan studi lagi S2 dan mencari beasiswa.

"Bagiamanapun kondisinya semoga selalu bisa bermanfat untuk orang lain," terang Asep.

Baca juga: Beasiswa Kuliah 2023 bagi Siswi SMA/SMK, Beri Uang Saku Selama 4 Tahun

Dalam menyelesaikan tugas akhir, Asep berhasil lulus tanpa skripsi karena ia menulis jurnal dengan judul "Penerbitan Kartu Keluarga bagi Nikah Siri Perspektif Al-Maslahah Al-Mursalah".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau