KOMPAS.com - Para mahasiswa di seluruh Indonesia sedang sibuk menyiapkan dokumen persyaratan untuk mendaftar beasiswa luar negeri.
Beasiswa ini menjadi peluang emas bagi mereka yang ingin melanjutkan kuliah luar negeri dan mengembangkan potensi akademik serta profesional.
Proses mendaftar beasiswa luar negeri seringkali membutuhkan persiapan yang matang, termasuk penyusunan dokumen yang lengkap dan tepat waktu.
Para mahasiswa yang ingin mendaftar beasiswa luar negeri harus mengumpulkan dokumen-dokumen tersebut sesuai dengan ketentuan dan tenggat waktu yang ditetapkan oleh lembaga pemberi beasiswa.
Baca juga: 4 Kelebihan dan Kekurangan Kuliah Online, Calon Mahasiswa Cek Dulu
Mereka juga harus memastikan bahwa dokumen-dokumen tersebut telah diverifikasi dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Melansir melalui Schoters, berikut 5 dokumen yang wajib disiapkan mahasiswa untuk mendaftar beasiswa luar negeri.
CV tidak hanya untuk melamar pekerjaan, tetapi juga menjadi salah satu persyaratan untuk mendaftar beasiswa.
CV ini dikenal dengan CV akademik yang berisi nama lengkap, kontak seperti No. HP, email, dan linkedin, riwayat pendidikan, riwayat pengalaman project/organisasi/publikasi/lainnya, skill, dan kemampuan bahasa asing.
Tidak semua beasiswa atau kampus membutuhkan CV, karena beberapa instansi telah menyediakan form aplikasi dengan berbagai pertanyaan yang mirip seperti isi CV.
Baca juga: Perangi Narkoba, Akademisi UGM: Tes Urine Berkala bagi Dosen dan Mahasiswa
Hasil pencapaian selama belajar akademik baik di sekolah maupun kampus sangat dibutuhkan untuk mendaftar beasiswa, untuk beasiswa luar negeri, ijazah dan transkrip nilai perlu diterjemahkan ke bahasa asing atau bahasa negara tujuan.
Beberapa beasiswa mewajibkan hasil terjemahan ijazah dan transkrip nilai untuk dilegalisasi/legalisir ke kampus ataupun sekolah kamu.
Surat ini berisi tentang promosi diri kamu sebaik mungkin sebagai kandidat yang layak dipilih untuk menerima program beasiswa yang dituju. Pemberi surat rekomendasi bisa dari guru, dosen, kepala sekolah, kepala jurusan, dekan, dan supervisor di kantor.
Baca juga: Kunjungi Wing Pendidikan Terbang Lanud Adisutjipto, Rombongan RAF Mampir ke Muspusdirla
Adapun sistem surat rekomendasi berbeda tiap kampusnya, menyesuaikan juga dengan program beasiswa yang dituju.
Surat rekomendasi bisa berbentuk fisik, form online, atau bahkan pihak kampus/beasiswa langsung yang melakukan interview atau mengirimkan email permintaan surat rekomendasi dari data referen yang telah kamu tulis.
Esai sering disebut juga dengan motivation letter/statement of purpose/personal statement/letter of intent/application essay.
Pahami isi pertanyaan dan buat strategi untuk menyeleksi pengalaman unggulan yang akan diuraikan dalam esai, umumnya pertanyaannya seperti perkenalan diri, motivasi mendaftar, planning selama menjalankan studi, dan planning setelah selesai studi.
Baca juga: 4 Ketentuan Kelulusan Saat Nilai SKD Sama pada Sekolah Kedinasan 2023
Banyak sekali beasiswa kampus luar negeri yang memiliki syarat untuk melampirkan sertifikat bahasa asing untuk mendaftar di kampus tujuan. Cantumkan juga skor minimal yang dibutuhkan oleh program beasiswa yang dituju.
Beberapa contoh sertifikasi bahasa yang sering ditemukan adalah IELTS/TOEFL iBT/TOEFL ITP/TOEIC untuk bahasa Inggris, HSK untuk bahasa Mandarin, TestDAF untuk bahasa Jerman, JLPT untuk bahasa Jepang, dan TOPIK untuk bahasa Korea.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya