KOMPAS.com - Sumber daya alam yang berasal dari fosil hingga kini masih menjadi penopang kebutuhan hidup manusia.
Jika terus menerus diambil, maka akan habis pada waktunya. Padahal, masih banyak sumber daya alam yang dapat diperbaharui untuk dijadikan sumber energi.
Maka tak heran pemerintah menggalakkan peralihan dari sumber energi fosil ke energi baru dan terbarukan.
Ini menjadi salah satu agenda besar tujuan pembangunan dunia 2030. Seluruh negara dituntut berpikir untuk mencapai tujuan tersebut, tak terkecuali Indonesia.
Baca juga: Guru Besar UPNVY: Dengan Konsep Ini Produksi Migas Naik, Ketahanan Energi Nasional Meningkat
Tentu, Indonesia dikenal kaya akan potensi sumber energi baru dan terbarukan. Mulai dari energi surya, bayu, hidro, bioenergi, panas bumi, dan laut yang total potensinya mencapai 3.686 gigawatt.
Sumber energi yang melimpah tentunya harus diimbangi dengan jumlah sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten di bidang ini.
Maka dari itu, untuk menghasilkan SDM yang mumpuni dalam hal energi baru dan terbarukan, maka perlu persiapan.
Seperti halnya siswa bisa sekolah di SMK dengan Jurusan Teknik Energi Terbarukan.
Serci Neolaka, Guru Jurusan Teknik Energi Terbarukan, SMKN 5 Kupang, Nusa Tenggara Timur, mengatakan, ada tiga jenis energi baru dan terbarukan yang dipelajari oleh siswa.
Masing-masing SMK memiliki objek yang berbeda untuk diajarkan ke para siswanya. Perbedaan ini tentunya disesuaikan dengan potensi alam yang dimiliki di masing-masing wilayah.
Baca juga: Mobil Hemat Energi ITS Juara 1 di SEM 2023, Bakal Maju di DWC India
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.