KOMPAS.com - Ada beberapa teman kampus yang jarang masuk kuliah, tapi dia sering pinjam catatan. Tentu ini bisa menjadi salah satu ciri teman kampus toxic.
Apakah kamu punya teman seperti itu? Hal ini wajar dan biasa terjadi di mana saja. Apalagi di dunia perkuliahan.
Adapun toxic adalah sifat beracun yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Maka dari itu, kamu harus selektif dalam memilih teman kuliah. Sebab, kebiasaan kurang baik dari teman bisa menular kamu.
Baca juga: Dosen UM Surabaya Ungkap Ciri-ciri Orangtua Toxic
Sebenarnya, perkuliahan adalah jenjang pendidikan yang mengajarkan kemandirian dan kedewasaan. Di jenjang pendidikan ini, kamu dituntut harus aktif dan tak lagi mendapat perhatian penuh dari para pengajar.
Hal itu membuat kamu harus berkembang sendiri untuk masa depan yang dicita-citakan. Bukan malah bergantung pada teman.
Kebiasaan tidak baik akan berpengaruh pada masa depan kamu sendiri. Maka dari itu, kamu harus selektif dalam memilih teman kuliah. Hindari teman toxic.
Dilansir dari laman Institut Teknologi Batam (Iteba), berikut ini ciri-ciri teman yang toxic di dunia perkuliahan.
Saat ada kerja kelompok, biasanya teman yang toxic justru suka pergi atau menghilang tidak ada kabar.
Padahal, saat tidak ada tugas dia sering menghubungimu. Mirisnya, dia yang menghilang dan tak mengerjakan tugas kelompok justru mendapatkan nilai yang sama dengan usahamu.
Adapun ciri teman toxic yang lain ialah dia suka pinjam catatan. Ini karena dia jarang masuk kelas/kuliah.
Biasanya, teman tipe ini muncul menjelang ujian. Ada pula sebagian dari mereka yang memaksa untuk melihat hasil tugasmu, bahkan dengan iming-iming hadiah atau jajan di kantin.
Baca juga: Dosen Stikes Santo Borromeus: Hindari Toxic Relationship Remaja dengan Cara Ini
Teman seperti ini hanya ingin memanfaatkanmu, jadi sebaiknya kamu berhati-hati. Kalau bisa menghindarinya.
Teman toxic biasanya sering memberikan komentar negatif. Biasanya, teman kampus tipe ini muncul saat kamu bingung mengambil keputusan atau saat dimintai pendapat.
Kamu harus bisa mempertimbangkan komentar atau kritik yang diberikan oleh teman tersebut lebih mengarah ke negatif atau positif. Karena saran dia biasanya tidak memberi solusi.