KOMPAS.com - Asap rokok tak hanya berpotensi mengganggu pernapasan para perokok aktif. Namun, bisa mengganggu tumbuh kembang anak-anak sebagai perokok pasif.
Masalah tumbuh kembang anak yang bisa terganggu akibat paparan asap rokok antara lain gangguan makan, infeksi, dan gangguan psikologi.
Dosen Teknologi Laboratorium Medis (TLM) Program Sarjana Terapan Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Vella Rohmayani menjelaskan bagaimana asap rokok mengganggu pertumbuhan anak.
“Paparan asap rokok dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius pada anak, karena berdampak pada terjadinya penurunan nafsu makan, gangguan penyerapan nutrisi, infeksi pernapasan, sampai dampak psikologis anak,” ujarnya dilansir dari laman UM Surabaya
Vella menyebut, terjadinya penurunan nafsu makan akibat paparan asap rokok, disebabkan oleh kadar nikotin yang terkandung pada asap rokok.
Baca juga: 6 Bahaya Tidur Pakai Kipas Angin, Kata Dosen UM Surabaya
Nikotin dapat merangsang penurunan nafsu makan pada anak-anak dan mempengaruhi asupan nutrisi, serta tumbuh kembang anak.
“Selain itu asap rokok juga mengandung karbon monoksida, yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan penyerapan nutrisi dalam tubuh anak. Hal ini dapat mengakibatkan defisiensi gizi,” imbuhnya lagi.
Ia juga menjelaskan, paparan asap rokok juga dapat meningkatkan risiko anak mengalami infeksi pernapasan, seperti bronkitis dan pneumonia.
“Saat anak sakit, akan sulit atau tidak mau makan, karena lidah terasa pahit sehingga asupan nutrisi yang diperlukan selama pemulihan menjadi terhambat,”katanya.
Baca juga: Cerita Uswah, Anak Buruh Serabutan Bisa Dapat Beasiswa S1 dan S2
Vella menegaskan, kebiasaan anggota keluarga merokok di rumah dapat menyebabkan udara di lingkungan rumah menjadi tidak sehat.
Sehingga dapat menyebabkan terjadinya stres psikologis pada anak. Kondisi stres pada anak dapat mengganggu pola makan dan mengurangi nafsu makan.
Paparan asap rokok bisa berdampak serius pada kesehatan anak, karena menyebabkan terjadinya penurunan kualitas gizi anak.
Oleh karena itu, menjaga anak-anak dari paparan asap rokok pasif menjadi suatu keharusan.
“Seluruh anggota keluarga di rumah serta masyarakat pada umumnya harus berupaya menciptakan lingkungan bebas asap rokok guna memastikan anak-anak tumbuh dengan sehat dan optimal. Hal ini dilakukan agar generasi mendatang memiliki kesehatan yang lebih baik,” pungkas Vella.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.