KOMPAS.com - Jakarta Islamic Centre (JIC) bersama Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) sepakat untuk menginisiasi dialog perdamaian antar kelompok pemuda di kawasan ASEAN.
Komitmen tersebut tercetus pada acara Dialog Pemuda ASEAN yang digelar di kantor pusat ABIM di Taman Cemerlang Kuala Lumpur, Jumat (17/11/2023).
"Pemuda merupakan agen perubahan dunia yang dapat menciptakan aksi perdamaian dengan kreativitasnya bisa melalui seni, olahraga, termasuk dunia teknologi informasi (TI),” ujar Kepala Pelaksana Tugas JIC Didi Supendi dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (21/11/2023).
Didi mejelaskan bahwa kondisi dunia saat ini sedang banyak konflik, seperti di Ukraina dan Palestina. Maka dari itu, gerakan pemuda dibutuhkan.
“Pemuda tidak boleh diam melihat kondisi ini, harus ada inisiatif untuk mengambil peran," tegasnya.
Bersamaan dengan hal tersebut, Presiden ABIM Muhammad Faisal Abdul Aziz menyatakan apresiasinya atas kunjungan JIC untuk menghadiri dialog demi terciptanya perdamaian dunia.
"Umat Islam tidak pernah menjadi kubu ekstremis karena kami diajarkan untuk menjadi wasatiyyah (umat penengah), sehingga perdamaian itu adalah ciri umat Islam," jelasnya.
Ia menilai, dialog seperti yang diselenggarakan tersebut dapat dilanjutkan untuk memberikan dampak positif kepada dunia, terutama kawasan ASEAN.
“Dialog seperti ini boleh diperluas lagi ke negara ASEAN lainnya, seperti Singapura, Thailand, dan Brunei Darussalam," ujarnya berharap.
Hadir sebagai narasumber dalam dialog tersebut dosen dari Universitas Sultan Abidin Terengganu, Dr Hanif MD Lateh, perwakilan Pemuda Anshor Malaysia Hafziq, dan Wakil Ketua Umum (Waketum) Bidang Luar Negeri Muslimat Dewan Da'wah Fitriah Abdul Azis.
Dalam kesempatan tersebut, Hanif Md Lateh memaparkan tentang bahaya pengaruh kelompok teroris yang sering memengaruhi kalangan muda untuk berpikir dan bersikap takfiri sehingga mudah disulut untuk bersikap menggunakan kekerasan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.