KOMPAS.com - Pelajaran matematika kerap dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit. Tidak sedikit pelajar yang menghindari pelajaran matematika. Padahal, matematika bisa sangat menyenangkan jika siswa diberi kesempatan untuk mengerti konsepnya dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi orangtua yang ingin mengenalkan matematika pada anak-anak usia dini, cobalah beberapa tips menyenangkan yang dilansir dari laman Paudpedia Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) pada Rabu (22/11/2023) berikut ini.
Ada banyak penyebab mengapa anak-anak tidak suka matematika. Misalnya, tidak suka beberapa sub materi, suasana belajar, atau kesulitan menghafal rumus.
Baca juga: Dosen UMM Ungkap Penyebab Anak Usia Dini Pakai Kacamata
Orangtua harus tahu apa dulu masalah yang ada sebelum mencari solusinya. Jangan paksa anak apabila mereka belum siap belajar.
Memaksa anak akan membuat mereka merasa tertekan dan stress sehingga akan menurunkan motivasinya.
Baik orangtua atau guru perlu mencari tahu gaya belajar anak dan juga menyesuaikan tingkatan materi dengan perkembangan/kemampuan anak.
Ada banyak cara mudah mengajarkan matematika bagi anak. Misalnya lewat kehidupan sehari-hari.
Pada anak usia dini pembelajaran itu harus bersifat konkret atau nyata yang mudah ditangkap oleh panca indera anak dan juga dekat dengan kehidupan anak.
Dengan demikian apabila orangtua mengenalkan matematika melalui kehidupan sehari-hari, tentu saja hal itu akan memudahkan mereka dalam memahaminya dan juga terasa lebih menyenangkan.
Baca juga: 7 Tips Memilih SD untuk Anak, Orangtua Wajib Catat
Misalnya bermain matematika di rumah sambil melipat pakaian, menghitung jumlah pakaian, mengelompokkan berdasarkan jenis, ukuran, warna dan lain-lain.
Contoh lain misalnya mengenalkan matematika melalui mainan kesukaan anak. Mengurutkan mobil-mobilan yang terbesar-terkecil, tertinggi-terendah dan sebagainya.
Contoh meluangkan waktu untuk bermain matematika, misalnya main di halaman rumah dengan memberikan tantangan pada anak untuk mengumpulkan daun-daunan yang bentuknya sama. Lalu meminta mereka untuk menghitungnya.
Bermain matematika ini juga perlu dilakukan di sekolah, misalnya, mengurutkan balok berdasarkan ukuran, merapikan buku berdasarkan ukuran, bermain menggunakan loose part, dan lainnya.
Percaya diri adalah salah satu faktor yang menentukan kecintaan anak terhadap matematika.
Anak yang percaya diri akan lebih tertantang dan tertarik untuk belajar matematika. Selain itu, bantu mereka menyelesaikan kecemasan terhadap matematika.
Ketika anak panik, gugup, takut, dan takut, mereka akan berpikir tidak mampu belajar. Bahkan saat berada di kelas, mereka lebih suka kelas berakhir.
Oleh karena itu bangunlah kepercayaan diri mereka dengan memberikan dukungan serta pujian yang membangun.
Apresiasi bentuk usaha mereka dan hindari mengkritik untuk menjatuhkan semangat anak-anak.
Berikan fasilitas yang menunjang anak belajar. Fasilitas ini tidak harus yang mahal, tetapi juga bisa memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar lingkungan, Misalnya membuat bentuk-bentuk geometri menggunakan kardus bekas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.