KOMPAS.com - Kementerian Agama (Kemenag) menyelenggarakan pelatihan literasi dan numerasi untuk 54.036 guru madrasah.
Para guru tersebut dilatih dalam rangka untuk meningkatkan peringkat Indonesia di Programme for International Student Assessment (PISA) yang masih tergolong rendah, yakni nomor 74 dari 80 negara.
"Kita berharap pelatihan ini mampu membantu meningkatkan kualitas para guru madrasah dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran literasi dan numerasi," kata Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag, Amien Suyitno, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (7/12/2023).
Baca juga: Beasiswa S2-S3 Oxford University 2024, Tunjangan Rp 362 Juta Per Tahun
Suyitno mengatakan, pelatihan literasi dan numerasi ini terdiri dari enam jenis pelatihan yang terdiri dari tiga pelatihan numerasi dan tiga pelatihan literasi.
Pelatihan numerasi antara lain pelatihan Numerasi Asesmen Numerasi Kelas Awal, Numerasi Ide Praktis Pembelajaran dan Permainan Numerik, serta Numerasi Pemanfaatan Tools Online untuk Pembelajaran Aktif.
Sementara pada pelatihan literasi terdiri dari Literasi Asesmen Awal Pembelajaran Literasi, Literasi Membaca Bersama dan Membaca Terbimbing untuk Kelas Awal, serta Literasi Pembelajaran Terdiferensiasi dengan Keterampilan Membaca Dekoding dan Pemahaman.
Suyitno menambahkan, pelatihan literasi dan numerasi akan dibuka sepanjang tahun 2024, mulai Januari hingga Desember melalui Learning Manajemen System MOOC pintar.kemenag.go.id.
Suyitno berharap agar semua guru terutama di tingkat Madrasah Ibtidaiyah memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.
Baca juga: Beasiswa S1-S3 Turki 2024: Tanpa LoA, Kuliah Gratis, Dapat Uang Saku
"Manfaatkan pelatihan literasi dan numerasi ini karena sangat bermanfaat untuk anak-anak kita, juga bangsa," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) telah merilis skor PISA Indonesia pada tahun 2022.
Hasilnya, Indonesia mengalami kenaikan lima sampai enam peringkat dari tahun 2018. Meski mengalami kenaikan peringkat PISA 2022, literasi membaca, matematika, dan sains Indonesia secara poin mengalami penurunan bila dibanding PISA 2018.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menyatakan, penurunan poin yang dialami Indonesia tidak lebih buruk dibanding dengan negara lain di dunia yang mengikuti PISA.
"Skor literasi membaca, kita melihat rata-rata dunia itu turun sekitar 18 poin, tapi Indonesia hanya turun 12 poin. Jadi secara signifikan lebih baik daripada rata-rata internasional," ungkap dia secara daring di laman YouTube Kemendikbud, Rabu (6/12/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.