Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar UI Bahas Tantangan dan Peluang AI dalam Dunia Pendidikan

Kompas.com - 14/12/2023, 15:49 WIB
Sania Mashabi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Guru Besar Ilmu Komputer dari Universitas Indonesia (UI) Prof Wisnu Jatmiko mengingatkan pentingnya berhati-hati dalam penggunaan teknologi kecerdasan buatan generatif atau Generative AI.

Sebab, menurut Prof Wisnu, Generative AI juga memiliki potensi untuk menghilangkan esensi pendidikan pada manusia.

"Penggunaan AI perlu diperhatikan karena dapat menghilangkan beberapa esensi pendidikan," kata Prof Wisnu dikutip dari laman resmi UI, Rabu (13/12/2023).

Baca juga: Guru Besar UI: Generative AI Berguna bagi Dunia Pendidikan dan Riset

Prof Wisnu mengatakan, penggunaan teknologi saat ini memang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Namun, penggunaanya tetap harus bisa dikendalikan oleh manusia.

"Tidak dipungkiri bahwa manusia tidak bisa meninggalkan teknologi karena mereka hidup dengan teknologi. Namun, manusia juga harus mampu mengatur penggunaan teknologi dengan baik," ujarnya.

Kendati demikian, Prof Wisnu tidak membantah ada banyak kelebihan dari keberadaan Generative AI terutama untuk bidang pendidikan.

Kelebihannya antara lain memprediksi, mengklasifikasi, dan mengelompokkan data, hingga menghasilkan konten baru selevel dengan konten yang telah ada. Kemudian meringkas teks atau tulisan, membantu menerjemahkan bahasa serta memberikan jawaban meski harus diverifikasi dengan data yang valid.

Baca juga: Beasiswa S2-S3 Oxford University 2024, Tunjangan Rp 362 Juta Per Tahun

Senada dengan Prof Wisnu, Ketua Dewan Guru Besar UI, Prof Harkristuti juga menilai Generative AI sangat berguna bagi dunia pendidikan dan riset.

Meski demikian, kata Prof Harkristuti, penggunaan Generative AI tetap harus diwaspadai agar tetap bisa digunakan dengan bertanggung jawab.

"Generative AI menjadi alat luar biasa yang menghadirkan banyak peluang untuk meningkatkan pembelajaran, penelitian, serta kegiatan akademis lainnya," kata Prof Harkristuti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau