Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Sakit Maag, Pakar UMM Sebut Penyebabnya Bisa karena Stres

Kompas.com - 01/01/2024, 18:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sakit maag atau gastritis bisa dialami siapa saja dan bisa muncul kapan saja. Sakit maag yang merupakan peradangan dari dinding-dinding bagian dalam lambung, biasanya terjadi saat seseorang suka makanan kecut, pahit, atau pedas.

Tetapi tidak hanya makanan, salah satu faktor penyebab maag akut adalah stres.

dr. Fatimah Masyhur selaku dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Fatimah mengatakan bahwa pola hidup dan tingkat stres dapat menjadi penyebab terbanyak maag akut terjadi di masyarakat.

Pola hidup yang dimaksud seperti mengonsumsi makanan dengan minyak berlebih, makanan asam, makanan pedas yang berlebih, dan makanan dengan kadar pengawet berlebih.

Baca juga: Dosen UMM: Nutrisi Nugget dan Sosis Mudah Rusak, Ini Alasannya

Begitupun dengan garam yang berlebih, merokok, kondisi medis yang tidak bisa dihindari, serta penggunaan zat-zat berbahaya dalam konsumsi makanan.

“Selain mengatur pola makan, kita juga harus mengendalikan tingkat stres. Yakni dengan cara rajin berolahraga, istirahat yang cukup serta hindari konsumsi obat tanpa resep dokter. Terutama obat anti inflamasi non-steroid maupun steroid,” kata dia dilansir dari laman UMM.

Ia mengatakan bahwa maag atau gastritis ini bukanlah penyakit, melainkan kumpulan dari gejala. Disebut sebagai gejala, sebab terdapat proses peradangan di lambung.

Baca juga: Wafat karena Sakit, Ibu Ini Gantikan Posisi Anaknya Saat Wisuda di UMM

Masyarakat umumnya mengalami maag akut yang gejalanya masih terbilang ringan. Maag akut ini tidak akan menyebabkan kematian. Bahkan biasanya sangat jarang terjadi komplikasi atau penyakit yang lebih berat.

Gastritis sendiri diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu gastritis akut dan gastritis kronis. Maag akut yang dibiarkan terus-menerus dan tidak ditangani dengan baik akan berubah menjadi maag kronis.

"Karena ini bukanlah penyakit, saat gejalanya sudah hilang, ya sudah kondisinya membaik. Mungkin gejalanya akan muncul lagi beberapa kali. Namun jika bisa melakukan tata laksana dengan baik, otomatis akan muncul pada jangka waktu yang lama atau bahkan tidak muncul sama sekali," jelasnya.

Baca juga: Apakah Minum Suplemen Dapat Merusak Ginjal? Ini Penjelasan Dokter UGM

Cara mencegah sakit maag

Fatimah pun memberikan beberapa tips untuk mencegah terjadinya maag akut.

Pertama, selalu ingat untuk mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun.

Kemudian menghindari untuk mengonsumsi makanan pedas, kecut, berminyak dan lemak berlebih. Terutama saat kondisi tubuh sedang tidak baik.

"Misalnya saat memiliki banyak aktivitas yang padat, istirahat yang kurang, atau makan tidak teratur. Jangan sembarangan mengonsumsi makanan. Kurangi juga konsumsi kafein, alkohol dan rokok," kata dia.

Sementara tatalaksana awal yang dapat dilakukan penderita maag sebelum menemui dokter ialah mengonsumsi obat-obat golongan antasida.

Di mana obat golongan tersebut akan menyerap kelebihan asam lambung. Selanjutnya segera periksakan ke dokter, untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau