Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RILIS BIZ

Kisah A Junaedi Karso, Anak Penjual Kangkung yang Sukses Raih Gelar Profesor Public Law

Kompas.com - 16/04/2024, 17:13 WIB
Aningtias Jatmika,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Lahir dan besar di kampung, tak menyurutkan langkah A Junaedi Karso untuk mengejar cita-cita. Anak dari pasangan Karso—yang berprofesi sebagai buruh di kebun sayuran—dan Hoyiroh yang merupakan penjual kangkung di pasar, ini punya tekad kuat untuk berhasil.

Sejak belia, pria kelahiran Indramayu, Jawa Tengah, itu telah menunjukkan ketertarikan dalam berbagai bidang ilmu, mulai dari komputer, akuntansi, data, hingga bahasa.

Buku pun menjadi santapan sehari-harinya. Sejumlah teman, bahkan menjulukinya “Mas Book” lantaran A Junaedi Karso kerap membawa buku ke mana pun ia pergi.

Ketekunan A Junaedi Karso membawanya menjadi akademisi. Dosen Ilmu Pemerintahan (IP) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiah  (Unismuh) tersebut sukses menerbitkan 50 buku bersertifikat hak kekayaan intelektual (HAKI) dengan judul berbeda.

Dalam empat tahun terakhir, beberapa karya tulis ilmiah juga ia terbitkan, baik itu jurnal nasional maupun internasional. Karyanya bisa dicek dan dibaca lewat laman berikut. Karya lain juga bisa dicek di sini dan laman ini.

Hingga pada 7 April 2023, A Junaedi Karso mendapat gelar Professor in Public Law dengan orasi ilmiah berjudul “The Placement of Police Members in Government Institutions Republic of Indonesia”.

“Saya berharap bisa berkontribusi dalam penegakan hukum di sektor publik, khususnya terkait pembenahan kepastian hukum yang kurang selaras dan serasi di sektor hukum publik. Dengan demikian, sila kedua Pancasila, yakni ‘Kemanusian yang Adil dan Beradab’, dapat terwujud,” ujar A Junaedi Karso saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/4/2024).

Orasi ilmiah yang diangkat A Junaedi Karso sendiri bercerita tentang pengisian sejumlah jabatan fungsional oleh anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) atau Tentara Nasional Indonesia (TNI) di lingkungan sipil dan pemerintahan, baik instansi pusat maupun daerah. Fenomena yang pernah terjadi di masa Orde Baru itu, kata dia, kini kembali terjadi.

“Hal itu dikhawatirkan dapat berdampak negatif dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Polri dan TNI sebagai pelayan publik,” tegas A Junaedi Karso.

Pengalaman dan latar pendidikan

Hukum publik bukan satu-satunya bidang keilmuan yang mencatatkan torehan sempurna pada karier A Junaedi Karso.

Ia merupakan salah satu dosen yang tercatat dalam Organisasi Pendidikan, Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) Strategy Global Citizenship Program 2014-2021.

Latar pendidikannya di perguruan tinggi dimulai saat ia Mengambil gelar sarjana di Universitas Wiraloda Indramayu pada jurusan Ilmu Hukum, ia lalu melanjutkan S2 pada jurusan Ilmu Pemerintahan di Universitas Paramita Indonesia, Tangerang.

Tak berhenti di situ, ia juga mengambil gelar S2 kembali di Universitas Sumatera Utara, Medan. Pendidikan dilanjutkannya dengan emngambil S3 jurusan Ilmu Politik di Universitas Satyagama. Terakhir, ia juga mengambil gelar PhD.

A Junaedi Karso meyakini, pendidikan kewajiban bagi manusia tetap berakal. Pendidikan juga dapat menjadi jembatan untuk meraih cita-cita.

“Semoga saya dapat mendukung transformasi reformasi birokrasi, khususnya di bidang pendidikan. Dengan demikian, masyarakat Indonesia mempunyai kesempatan dan perlakuan yang sama dalam menggapai pendidikan,” imbuh A Junaedi Karso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

Edu
Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

Edu
Mahasiswi FK Unhas jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

Mahasiswi FK Unhas jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

Edu
Beasiswa 'Fully Funded' LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

Beasiswa "Fully Funded" LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

Edu
Dedi Mulyadi Akan Jemput Anak Tak Patuh, Orangtua: Mau Dibawa ke Mana?

Dedi Mulyadi Akan Jemput Anak Tak Patuh, Orangtua: Mau Dibawa ke Mana?

Edu
Akademisi Minta Pemerintah Lindungi Hak Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan

Akademisi Minta Pemerintah Lindungi Hak Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan

Edu
Pendaftaran Pendidikan Profesi Guru Tertentu 2025 Dibuka, Cek Alurnya

Pendaftaran Pendidikan Profesi Guru Tertentu 2025 Dibuka, Cek Alurnya

Edu
Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Batch 1 Dimulai, Peserta Capai 325.000

Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Batch 1 Dimulai, Peserta Capai 325.000

Edu
SPMB 2025 Dimulai Mei, Simak Syarat Daftarnya untuk Semua Jalur

SPMB 2025 Dimulai Mei, Simak Syarat Daftarnya untuk Semua Jalur

Edu
Ukrida Gelar Wisuda Ke-67, Tegaskan Komitmen Pendidikan Tinggi Berdampak bagi Masyarakat

Ukrida Gelar Wisuda Ke-67, Tegaskan Komitmen Pendidikan Tinggi Berdampak bagi Masyarakat

Edu
Syarat Jalur PPKB dan Seleksi Prestasi UI 2025, Buka sampai 2 Juni

Syarat Jalur PPKB dan Seleksi Prestasi UI 2025, Buka sampai 2 Juni

Edu
Mau Masuk PTN Jalur Mandiri Tanpa Uang Pangkal? Cek 5 PTN Ini

Mau Masuk PTN Jalur Mandiri Tanpa Uang Pangkal? Cek 5 PTN Ini

Edu
Sekolah di Jakarta Tetap Boleh Gelar Wisuda Selama Tak Beratkan Orangtua Murid

Sekolah di Jakarta Tetap Boleh Gelar Wisuda Selama Tak Beratkan Orangtua Murid

Edu
Sindikat Kecurangan UTBK SNBT 2025 di Unhas Terbongkar, Petugas IT Kampus Terlibat

Sindikat Kecurangan UTBK SNBT 2025 di Unhas Terbongkar, Petugas IT Kampus Terlibat

Edu
Banyak Kecurangan, Kemendiktisaintek Buka Peluang Ganti Sistem Seleksi Mahasiswa Baru

Banyak Kecurangan, Kemendiktisaintek Buka Peluang Ganti Sistem Seleksi Mahasiswa Baru

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau