Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perguruan Tinggi Didorong Ambil Peran Atasi Permasalahan Lingkungan

Kompas.com - 04/05/2024, 11:11 WIB
Nugraha Perdana,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi


BATU, KOMPAS.com - Topik menjaga keseimbangan aktivitas manusia dengan lingkungannya menjadi pembahasan dalam pertemuan Simposium Nasional Kepemimpinan Perguruan Tinggi Indonesia di Kota Batu, Jawa Timur.

Kegiatan yang didanai oleh Erasmus Plus ini diselenggarakan pada Kamis (2/5/2024), dan Jumat (3/5/2024). Temanya, yakni Menavigasi Inovasi Perguruan Tinggi Indonesia di Era Antroposen.

Ketua STIE Malangkucecwara, Bunyamin mengatakan, pertemuan ini menjadi penting untuk perguruan tinggi mengambil peran dalam memberi solusi-solusi terhadap permasalahan lingkungan.

Baca juga: 10 Beasiswa S1-S3 yang Dibuka Setelah Lebaran, Tunjangan Besar

"Karena sudah sedemikian hebatnya perilaku manusia terhadap alam, lingkungan, rasa-rasanya harus ada yang mengambil peran, dan ini saya kira bagus dimulai dari perguruan tinggi," kata Bunyamin, Jumat (3/5/2024).

Simposium nasional ini dihadiri sekitar 180 perguruan tinggi dari berbagai daerah di Indonesia. Adapun Organisasi Pemimpin ini dipelopori oleh 7 perguruan tinggi konsorsium mulai dari STIE Malangkucecwara, Universitas Islam Indonesia, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Semarang, Universitas Padjadjaran dan Universitas Presiden.

Pertemuan ini dimaksudkan menyadarkan pemimpin seluruh Perguruan Tinggi untuk membuat suatu pemikiran yang dapat mempengaruhi sistem. Agar sistem tersebut berjalan lebih baik lagi.

"Kita ingin mempengaruhi sistem, perguruan tinggi yang baik, tokoh pemangku kepentingan, kemendikbud baik, dalam tanda kutip positif terhadap tantangan-tantangan yang sekarang dihadapi," ungkapnya.

Baca juga: Viral Mahasiswa KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Kemendikbud Jelaskan Aturannya

Dia mengatakan, perguruan tinggi selama ini telah berperan untuk memberi penyadaran pentingnya menjaga lingkungan kepada para mahasiswanya.

Cara yang dilakukan dengan sporadis tetapi tetap membutuhkan langkah-langkah sistematis.

"Ketika kita menemui permasalahan terkait polusi udara, kita masuk ke polusi udara, tetapi kita membutuhkan langkah-langkah sistematis," katanya.

Menurutnya, percepatan perkembangan zaman bisa menjadikan bumi baik atau buruk. Sehingga, diharapkan para pimpinan perguruan tinggi dan seluruh civitas akademika dapat menyikapi permasalahan lingkungan dengan bijak.

"For a better, or worse, untuk lebih baik atau lebih buruk, di masa yang akan datang, dan percepatannya luar biasa," katanya.

Kecenderungan manusia saat era saat ini hanya mengejar kebutuhan ekonomi semata dan mengesampingkan lingkungan.

Sehingga, penyadaran terhadap seluruh mahasiswa bahwa manusia hidup bersama lingkungan penting dilakukan untuk menghasilkan generasi yang baik kedepannya.

"Tanah lingkungan kita sudah rusak, paling tidak ada kesadaran bagi mereka bahwa kalau lulus dari kampus kita berinteraksi dengan lingkungan. Lingkungan ini bisa udara, di darat, tanah, jadi apapun itu melekat terinternalisasi dalam sikap dan perilaku sehari-hari," jelasnya.

Perguruan tinggi diharapkan dapat menerapkan sistem pembelajaran yang menyinggung soal kebaikan atau keberlanjutan lingkungan.

Baca juga: Biaya Kuliah 3 Prodi Fakultas Kedokteran UGM Jalur Mandiri 2024

"Ini harus dimulai dari pimpinan perguruan tinggi, dari civitas akademika, yang harus atau paling tidak ikut menampilkan kurikulum-kurikulum yang menyinggung soal kebaikan atau keberlanjutan lingkungan," ungkapnya.

Selama ini perguruan tinggi belum mengenalkan pentingnya menjaga aktivitas lingkungan kepada para mahasiswanya secara menyeluruh.

"Tapi belum sampai pada bagaimana mengenalkan pada mereka hidup dengan lingkungan, baru sebatas himbauan, tidak sistematis karena memang kepentingan ini kepentingan yang besar," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

RUU TNI Disahkan, Guru Besar UMJ Soroti Masalah Transparansi dan Supremasi Sipil

RUU TNI Disahkan, Guru Besar UMJ Soroti Masalah Transparansi dan Supremasi Sipil

Edu
Undip Terima 3.268 Mahasiswa Lewat Jalur SNBP 2025, Masuk 10 Besar Se-Indonesia

Undip Terima 3.268 Mahasiswa Lewat Jalur SNBP 2025, Masuk 10 Besar Se-Indonesia

Edu
Kuliah di Malaysia, Solusi Pendidikan Terdekat dengan Biaya Terjangkau dan Mutu Diakui

Kuliah di Malaysia, Solusi Pendidikan Terdekat dengan Biaya Terjangkau dan Mutu Diakui

BrandzView
Siapa Guru yang Akan Mengajar di Sekolah Rakyat? Gus Ipul Ungkap Opsinya

Siapa Guru yang Akan Mengajar di Sekolah Rakyat? Gus Ipul Ungkap Opsinya

Edu
Mendikdasmen Bakal Temui Keluarga Guru Korban Serangan KKB Papua

Mendikdasmen Bakal Temui Keluarga Guru Korban Serangan KKB Papua

Edu
Teror Kepala Babi dan Bangkai Tikus ke Redaksi Tempo, Dosen UGM: Kasus Ini, Levelnya Lebih Tinggi

Teror Kepala Babi dan Bangkai Tikus ke Redaksi Tempo, Dosen UGM: Kasus Ini, Levelnya Lebih Tinggi

Edu
Masa Studi SMK Bakal Jadi 4 Tahun, Setahun Persiapan Kerja ke Luar Negeri

Masa Studi SMK Bakal Jadi 4 Tahun, Setahun Persiapan Kerja ke Luar Negeri

Edu
UU TNI Dinilai Cacat Prosedur, Mahasiswa Hukum UI Ajukan Gugatan ke MK

UU TNI Dinilai Cacat Prosedur, Mahasiswa Hukum UI Ajukan Gugatan ke MK

Edu
Ada 3 Juta Penganggur Lulusan SMA-SMK, Pemerintah Siapkan Lulusan Kerja Luar Negeri

Ada 3 Juta Penganggur Lulusan SMA-SMK, Pemerintah Siapkan Lulusan Kerja Luar Negeri

Edu
SPMB 2025 Pengganti PPDB Dimulai Mei 2025, Ini Jalur dan Syaratnya

SPMB 2025 Pengganti PPDB Dimulai Mei 2025, Ini Jalur dan Syaratnya

Edu
Cek Syarat Khusus 4 Jalur SPMB 2025, Siapkan Dokumen Ini untuk Daftar

Cek Syarat Khusus 4 Jalur SPMB 2025, Siapkan Dokumen Ini untuk Daftar

Edu
Soal RUU TNI, Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Dipersoalkan

Soal RUU TNI, Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Dipersoalkan

Edu
Kurang 2 Hari Lagi Ditutup, Cek Cara Daftar KIP Kuliah 2025 buat SNBT

Kurang 2 Hari Lagi Ditutup, Cek Cara Daftar KIP Kuliah 2025 buat SNBT

Edu
Kisah Yarindu, Siswa Kelas 7 Jualan Jamu Keliling Setiap Pulang Sekolah

Kisah Yarindu, Siswa Kelas 7 Jualan Jamu Keliling Setiap Pulang Sekolah

Edu
Kemendikdasmen dan Kemenaker Rancang Masa Studi SMK Jadi 4 Tahun

Kemendikdasmen dan Kemenaker Rancang Masa Studi SMK Jadi 4 Tahun

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau