Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen UP: Peningkatan Akses Air Bersih dan Sanitasi Jadi Cara Pengurangan Stunting

Kompas.com - 22/09/2024, 17:25 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi yakni 21,6 persen berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022.

Walaupun terjadi penurunan dari tahun sebelumnya yaitu 24,4 persen di tahun 2021, namun masih perlu upaya besar untuk mencapai target penurunan stunting pada tahun 2024 yaitu sebanyak 14 persen.

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pancasila, Dwi Ariyani mengatakan, pelatihan dan penyuluhan yang tepat perlu dilakukan agar masyarakat dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan praktik sanitasi yang baik.

Baca juga: Remaja Jadi Salah Satu Target Penanganan Stunting, Mengapa?

Menurutnya, kunci dalam penanganan masalah kesehatan dan sanitas ada pada kolaborasi antara Kelompok Posyandu dan masyarakat. Termasuk kolaborasi berbagai pihak lainnya, seperti perguruan tinggi dan pemerintah.

Guna mendukung program pengurangan stunting, Dwi Ariyani dan para mahasiswa UP yang tergabung dalam Tim Fakultas Teknik Universitas Pancasila dari Program Studi Teknik Sipil dan STIKes Mitra melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Kampung Leuwijati di Desa Sukagalih, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor.

“Upaya pengabdian masyarakat oleh Universitas Pancasila bertujuan untuk memberdayakan warga melalui peningkatan akses air bersih,” ujar Dwi Aryani dalam keterangan resmi.

Menjadi pemateri dalam pelatihan pengabdian masyarakat, Dwi Ariyani memberikan sosialisasi pada kegiatan Kick of Meeting terkait penyuluhan dan pelatihan pengurangan stunting dan perbaikan sumber air, untuk mendukung kesejahteraan keluarga di Desa Sukagalih.

“Kick Off Meeting ini bertujuan untuk menyuluh dan melatihmasyarakat Desa Sukagalih mengenai pengurangan stunting dan perbaikan sumber air, guna mendukung kesejahteraan keluarga,” tutur Dwi Aryani.

Baca juga: Komitmen Bantu Masyarakat Tidak Mampu, Untar Sediakan Banyak Beasiswa

Dalam kegiatan ini, dilakukan presentasi mengenai dampak stunting dan pentingnya akses air bersih, diikuti dengan diskusi interaktif untuk mendorong partisipasi aktif dari peserta.

Demonstrasi tentang cara memasak makanan bergizi dan pengelolaan air bersih juga dilakukan untuk memberikan praktik langsung kepada masyarakat.

Kegiatan akan dilaksanakan di Kantor Desa Sukagalih, dengan melibatkan berbagai stakeholder, seperti pemerintah desa dan posyandu.

Evaluasi dan umpan balik dari peserta akan diambil untuk memastikan efektivitas program, serta merencanakan tindak lanjut guna memperkuat kapasitas masyarakat dalam menghadapi masalah ini.

“Dengan kolaborasi yang baik, diharapkan kesejahteraan keluarga di desa dapat meningkat secara signifikan,” harap Dwi Aryani.

Kegiatan ini juga melibatkan beberapa dosen lainnya yaitu Resti Nur Arini dari Program Studi Teknik Sipil Universitas Pancasila, Reza Anindita dan Maulin inggraini dari STIKes Mitra, dan beberapa mahasiswa dari Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pancasila.

Sebagai informasi, program kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu program Pemberdayaan Berbasis Masyarakat yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tahun 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau