Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WVI AJak Masyarakat Jadi "Sponsor Anak", Tingkatkan Kualitas Hidup Anak-anak di Pelosok

Kompas.com - 20/12/2024, 19:00 WIB
Syabitha Putri Handri,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Kemiskinan menjadi salah satu faktor yang menghalangi anak-anak untuk mendapatkan pendidikan layak dan kesempatan untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Untuk mengatasi masalah ini, Wahana Visi Indonesia (WVI) sebagai organisasi kemanusiaan yang fokus pada pemenuhan hak anak, meluncurkan kampanye “Hope, Joy, Justice for All Children” di Jakarta Selatan, pada Kamis (19/12/2024).

Kampanye ini mengajak masyarakat untuk bergabung menjadi Sponsor Anak, program yang memberikan dukungan finansial serta aktivitas kepada anak-anak daerah dampingan (WVI).

Baca juga: Dukung Transformasi Pendidikan Tinggi, Unika Atma Jaya Raih Penghargaan pada Anugerah Diktisaintek 2024

Dengan menjadi Sponsor Anak, masyarakat dapat membantu anak dalam mengatasi hambatan yang dihadapi dan meraih masa depan sesuai apa yang diharapkan, tanpa memisahkan mereka dari orang tua.

“Dengan menjadi sponsor, seorang sponsor bisa mengikuti perjalanan dari sejak ia mensponsori anak, sampai anak itu kemudian menjadi manusia dewasa dan bisa membagikan perjalanan hidupnya menjadi orang yang berhasil dan menginspirasi banyak orang,” ujar Asteria Aritonang, Resource Development & Communication Director WVI dalam acara peluncuran kampanye Hope, Joy, and Justice for All Children.

Dewi Makes, selaku Hope Ambassadors dan Sponsor Anak WVI menuturkan bahwa dengan menjadi sponsor, ia menyadari betapa pentingnya berbagi kepada yang membutuhkan, terutama anak-anak sebagai penerus bangsa.

Baca juga: Riset WVI: Siswa Berpotensi Alami Kekerasan di Satuan Pendidikan

“Pada saat berkunjung ke daerah bimbingan WVI, itu kita benar-benar merasakan apa yang dirasakan oleh mereka, sehingga kita sebagai sponsor anak benar-benar memahami bagaimana kehidupan mereka. Kita harus menyalurkan apa yang kita punya kepada orang yang lebih memerlukan. Itulah himbauan agar kita bisa menjadi saluran berkat,” ungkapnya.

Bantu Anak-anak Indonesia dengan menjadi Sponsor Anak

Acara peluncuran “Hope, Joy, and Justice for All Children” menghadirkan 3 anak dampingan yang mewakili semangat dari kampanye ini, yaitu Andini dari Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menyuarakan Harapan (Hope), Marselus dari Sintang, Kalimantan Barat yang menyuarakan Sukacita (Joy), dan Karin dari Asmat, Papua Selatan, yang menyuarakan Keadilan (Justice).

Baca juga: Mendikdasmen: Guru Tidak Lagi Harus Mengajar 24 Jam Seminggu di Kelas

Dalam sesinya, Andini menceritakan perjuangan untuk mengakses pendidikan di tempat tinggalnya, Nagekeo, NTT.

“Rumah saya yang paling jauh di kampung. Setiap ke sekolah saya harus berjalan kaki 1 sampai 2 jam untuk sampai ke sekolah. Saya sudah menjadi Anak Sponsor selama 9 tahun dan merasa sangat bersyukur untuk Sponsor saya. Berkat mereka saya bisa punya pendidikan yang baik, dan jadi punya harapan untuk masa depan saya dan keluarga saya,” cerita Andini.

Marselus, anak dampingan WVI dari Sintang, Kalimantan Barat juga membagikan perjuangannya dalam mengembalikan keceriaan dan bangkit dari keterpurukan masa lalu.

“Ibu saya meninggal saat saya berusia 11 tahun. Saya tumbuh tanpa kepercayaan diri. Sejak jadi anak sponsor di WVI saya terlibat di banyak kegiatan bersama Forum Anak di daerah saya. Saya bersukacita bisa menemukan wadah aktualisasi diri dan bisa punya banyak kenalan dari situ. Pelan-pelan kepercayaan diri saya juga meningkat,” jelasnya.

Berasal dari tempat yang paling jauh dibanding 2 rekannya yakni Asmat, Papua, Karin turut membagikan permasalahan yang dihadapi olehnya dan teman-teman di daerahnya.

“Saya menyaksikan sendiri bagaimana anak-anak di daerah saya hidup tanpa rasa aman. Masih banyak anak-anak dari daerah saya yang menghirup lem karena mereka tidak punya akses hiburan yang terjangkau. Saya berharap saya dan teman-teman saya di Asmat bisa secara adil mendapat hak-hak kami sebagai anak-anak,” tutur Karin.

Setiap anak berhak memiliki harapan, merayakan sukacita, dan memperjuangkan keadilan.

Baca juga: Indonesia Tidak Bisa Hanya Andalkan Pendidikan Formal untuk Maju

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Dibuka 3 Batch, Ini Kriteria Guru yang Bisa Ikut

Edu
Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

Program Wajib Belajar 13 Tahun Akan Diatur dalam RUU Sisdiknas

Edu
Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

Guru Besar Pertama Polimedia Tegaskan Peran Penting Pendidikan Pancasila di Era Digital

Edu
Mahasiswi FK Unhas jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

Mahasiswi FK Unhas jadi Joki UTBK, Punya IPK Tinggi dan Peserta Olimpiade Sains

Edu
Beasiswa 'Fully Funded' LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

Beasiswa "Fully Funded" LPDP-UIII 2025 untuk Kuliah S3 Dibuka, Ada 4 Pilihan Prodi

Edu
Dedi Mulyadi Akan Jemput Anak Tak Patuh, Orangtua: Mau Dibawa ke Mana?

Dedi Mulyadi Akan Jemput Anak Tak Patuh, Orangtua: Mau Dibawa ke Mana?

Edu
Akademisi Minta Pemerintah Lindungi Hak Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan

Akademisi Minta Pemerintah Lindungi Hak Masyarakat dalam Pengelolaan Hutan

Edu
Pendaftaran Pendidikan Profesi Guru Tertentu 2025 Dibuka, Cek Alurnya

Pendaftaran Pendidikan Profesi Guru Tertentu 2025 Dibuka, Cek Alurnya

Edu
Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Batch 1 Dimulai, Peserta Capai 325.000

Seleksi PPG Guru Tertentu 2025 Batch 1 Dimulai, Peserta Capai 325.000

Edu
SPMB 2025 Dimulai Mei, Simak Syarat Daftarnya untuk Semua Jalur

SPMB 2025 Dimulai Mei, Simak Syarat Daftarnya untuk Semua Jalur

Edu
Ukrida Gelar Wisuda Ke-67, Tegaskan Komitmen Pendidikan Tinggi Berdampak bagi Masyarakat

Ukrida Gelar Wisuda Ke-67, Tegaskan Komitmen Pendidikan Tinggi Berdampak bagi Masyarakat

Edu
Syarat Jalur PPKB dan Seleksi Prestasi UI 2025, Buka sampai 2 Juni

Syarat Jalur PPKB dan Seleksi Prestasi UI 2025, Buka sampai 2 Juni

Edu
Mau Masuk PTN Jalur Mandiri Tanpa Uang Pangkal? Cek 5 PTN Ini

Mau Masuk PTN Jalur Mandiri Tanpa Uang Pangkal? Cek 5 PTN Ini

Edu
Sekolah di Jakarta Tetap Boleh Gelar Wisuda Selama Tak Beratkan Orangtua Murid

Sekolah di Jakarta Tetap Boleh Gelar Wisuda Selama Tak Beratkan Orangtua Murid

Edu
Sindikat Kecurangan UTBK SNBT 2025 di Unhas Terbongkar, Petugas IT Kampus Terlibat

Sindikat Kecurangan UTBK SNBT 2025 di Unhas Terbongkar, Petugas IT Kampus Terlibat

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau