Maman mengisahkan, pada 1976 dia diminta menyediakan alat musik angklung oleh SMPN 6 Bekasi, yang saat itu bernama SMP 1 Pondok Gede. Karena di sekolah itu tidak ada guru kesenian, Maman lalu ditawari menjadi guru di sekolah itu.
"Wah saya tidak bisa,” kisah Maman.
Namun, Maman mengaku terus dibujuk untuk mau menjadi guru.
"Tidak apa-apa. Ada kurikulumnya kok," katanya, menirukan ucapan pejabat kepala sekolah, yang kebetulan adalah adik kelasnya saat di sekolah dulu.
Akhirnya, Maman menyetujui ajakan menjadi guru. Di sekolah itu dia mengajar mata pelajaran seni musik dan seni rupa. Kini, murid Maman sudah banyak yang sukses. Semua itu karena ketulusannya mendidik para siswanya.
"Kemarin saya kedatangan bekas murid saya. Pangkatnya sudah Brigjen lulusan tahun 1983,” katanya.
Memang, meskipun sudah berusia tua, ingatan Maman masih sangat tajam. Usianya saat ini 74 tahun. Bahkan, Kepala Sekolah SMPN 17 Bekasi, tempat Maman mengajar sekarang, juga bekas muridnya.
"Saya dulu murid Pak Maman waktu di SPG.” kata Kepala Sekolah SMPN 17 Bekasi, Untung Hartono.
Untung mengaku termotivasi oleh semangat mendidik Maman. Bahkan, selain di SMPN 17 Bekasi, Maman juga mengajar di SMP PGRI Bekasi. Kepala sekolahnya juga bekas muridnya dulu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.